Senin, 06 April 2015

BAB III NILAI MORAL PANCASILA DALAM NOVEL IKTIRAF SEKUNTUM MELATI KARYA MASHDAR ZAINAL



BAB III KESIMPULAN
            Moral memegang peranan penting dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan baik buruk terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku ini harus didasari oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Untuk memahami pengertian moral, sangat erat hubungannya dengan etika yang objeknya tingkah laku manusia ditinjau dari baik dan buruk.
            Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa nilai moral Pancasila dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati karya Mashdar Zainal terdapat lima nilai moral Pancasila. Seperti yang di kemukakan oleh Zakiah karya Daradjat (1977: 29) nilai moral Pancasila dalam novel yaitu:
3.1 Nilai moral Pancasila yang terdapat dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati Mashdar Zainal.
3.1.1 Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai moral Pancasila tentang Ketuhanan Yang Maha Esa adalah pengakuan atas  nilai moral yang ditentukan oleh Tuhan, yang dituangkan dalam ajaran agama. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa di dalam novel ini sangat memprihatinkan. Begitu banyak perbuatan yang seharusnya tidak terjadi, terutama perbuatan Jayus terhadap Yasmin. Jayus adalah seorang Ayah yang seharusnya melindungi anaknya, meskipun Yasmin merupakan anak tirinya. Jayus tidak seharusnya memperlakukan anak seperti istri untuk melampiaskan nafsu setannya.

3.1.2 Kemanusiaan yang adil dan beradab      
Nilai moral Pancasila tentang Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah peri kemanusiaan yang diajarkan oleh ajaran agama dan sopan-santun atau adab yang tidak bertentangan dengan agama. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan Kemanusiaan yang adil dan beradab di dalam novel ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Yasmin setelah dihamili oleh Jayus. Yasmin menjalani hidup dengan gelap, sedangkan Jayus sangat menikmati hidupnya tanpa merasa bersalah atas perbuatan dosa yang ia lakukan kepada Yasmin.
3.1.3 Persatuan Indonesia
Nilai moral Pancasila tentang Persatuan Indonesia adalah rasa persatuan yang tertanam di dalam hati setiap orang, dia ingin bersatu dan mempersatukan karena dorongan dari dalam, bukan desakan dari luar, atau karena kepentingan tertentu. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan Persatuan Indonesia di dalam novel tidak ada, karena tidak ditemukannya kutipan yang berisikan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentinan pribadi atau golongan. Sesuai dengan butir-butir Pancasila sila ke empat.
3.1.4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Nilai moral Pancasila tentang Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan adalah setiap tindakan dan perbuatan yang menyangkut kepentinggan lebih dari satu orang, harus melalui permusyawaratan, perundingan dan sebagainya. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan di dalam novel ini adalah Yasmin di sini menerima semua keputusan pihak berwajib atas kesalahan yang ia lakukan terhadap Jayus, karena Jayus sudah meninggal ditangannya. Semua keputusan sudah dimusyawarahkan dengan beberapa saksi yang melihat kejadian itu, dengan lapan dada maka Yasmin harus menerima bahwa kehidupannya akan berlanjut di jeruji besi.
3.1.5 Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Nilai moral Pancasila yang berhubungan dengan Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia adalah diartikan menurut kepentingan dan kepandaian tiap orang. Mungkin saja bagi orang yang berkuasa dan berjiwa loba-tama (serakah), akan menganggap adil, apabila segala kepentinan pribadinya didahulukan. Nilai moral Pancasila yang berkaitan denan Keadilan sosial bagi serluruh Rakyat Indonesia adalah Yamin dan Emak suka bekerja keras, terutama Emak untuk memenuhi semua kebutuhan Yasmin sekolah Emak bekerja keras. Tetapi Yasmin tidak hanya memangku tangan ia juga membantu Emak dengan memungut barang bekas dan dijual. Uang yang ia dapat bisa memenuhi uang sakunya sendiri, tanpa meminta kepada Emak lagi.



Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa nilai moral Pancasila dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati karya Masdhar Zainal ini terdapat banyak nilai moral yang bernilai negatif (bernilai buruk), hal tersebut harus dihindari. Nilai moral atau sikap yang baik, dapat dijadikan sebagai contoh dalam bertingkah laku, sedangkan yan buruk harus dihindari dalam tingkah laku sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar