Senin, 06 April 2015

DAFTAR PUSTAKA NILAI MORAL PANCASILA DALAM NOVEL IKTIRAF SEKUNTUM MELATI KARYA MASHDAR ZAINAL



DAFTAR PUSTAKA
                                 
Abrida. 2012. “Analisis Nilai Moral dalam Novel Perempuan Terpasung Karya      Hani Naqshabandi.” Skripsi Program Studi Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Universitas Isalam Riau.
Ali, Muhammad Daud. 2010. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Budiyono, Kabul. 2009. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta.
Daradjat, Zakiah. 1977. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang
Defiza, Rahmi. 2010. “Nilai Moral dalam Kumpulan Cerita Rakyat Kampar Serombo oleh Abdul Rivai, T.B.A.” Skripsi Program Studi Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Universitas Islam Riau.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Hamidy, UU. 2001. Pembahasan Karya Fiksi dan Puisi. Pekanbaru: Unri press.
---------. 2010. Dunia Melayu dalam Novel Bulang Cahaya dan Kumpulan Sajak Tempuling Karya Rida K Liamsi. Pekanbaru: Yayasan Sagang.
---------. 2011. Jagat Melayu dalam Lintasan Budaya Di Riau. Pekanbaru: Bilik Kreatif Press.
Hamidy, UU dan Edi Yusrianto. 2003. Metodologi Penelitian Disiplin Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya. Pekanbaru: Bilik Kreatif Press.
Kaelan, H. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Kabinet Indonesia Bersatu. 2009. Undang-undang Dasar 1945. Jakarta: Sandro Jaya.
Miranti. 2012. “Analisis Nilai Moral dalam Novel Harga Seorang Wanita Karya Februana.” Skripsi Program Studi Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Universitas Islam Riau.
Poedjawiyatna. 2003. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Salam, Burhanuddin. 2000. Etika Individual Pola Dasar Filasafat Moral.  Bandung: Pustaka Filsafat.
Siswantoro, 2005. Metode Penelitian Sastra. Surakarta: Muhammadiyah Universitas Press.
Tirtarahardja, Umar dan Dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Zainal, Masdhar. 2012. Iktiraf Sekuntum Melati. Bandung: Grafindo.

BAB IV NILAI MORAL PANCASILA DALAM NOVEL IKTIRAF SEKUNTUM MELATI KARYA MASHDAR ZAINAL



BAB IV HAMBATAN DAN SARAN
4.1 Hambatan
Dalam mengadakan penelitian ini, jalan yang penulis tempuh tidak selalu lancar. Ada juga hambatan-hambatan yang penulis lalui, diantaranya yaitu kesulitan penulis dalam memperoleh buku-buku yang digunakan sebagai toeri-teori dan referensi dalam penulisan skripsi ini. Tetapi semua ini dapat penulis lalui dengan berusaha mencari buku-buku tersebut. Hambatan dalam menyusun hasil penelitian disebabkan keterbatasan penulis dalam memahami dan mendalami serta cara pengolahan data penelitian secara baik dan benar.
4.2 Saran
Saran yang penulis berikan kepada penerbit. Hendaknya memperbanyak jumlahh terbitan buku-buku yang bernilai sastra, baik itu hasil sastranya atau buku-buku mengenai ilmu sastra dan teori sastra. Hal ini peenulis sarankan supaya mencari buku yang benilai sastra lebih mudah, para penilai sastra berikutnya tidak mengalami kesusahan.

BAB III NILAI MORAL PANCASILA DALAM NOVEL IKTIRAF SEKUNTUM MELATI KARYA MASHDAR ZAINAL



BAB III KESIMPULAN
            Moral memegang peranan penting dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan baik buruk terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku ini harus didasari oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Untuk memahami pengertian moral, sangat erat hubungannya dengan etika yang objeknya tingkah laku manusia ditinjau dari baik dan buruk.
            Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa nilai moral Pancasila dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati karya Mashdar Zainal terdapat lima nilai moral Pancasila. Seperti yang di kemukakan oleh Zakiah karya Daradjat (1977: 29) nilai moral Pancasila dalam novel yaitu:
3.1 Nilai moral Pancasila yang terdapat dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati Mashdar Zainal.
3.1.1 Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai moral Pancasila tentang Ketuhanan Yang Maha Esa adalah pengakuan atas  nilai moral yang ditentukan oleh Tuhan, yang dituangkan dalam ajaran agama. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa di dalam novel ini sangat memprihatinkan. Begitu banyak perbuatan yang seharusnya tidak terjadi, terutama perbuatan Jayus terhadap Yasmin. Jayus adalah seorang Ayah yang seharusnya melindungi anaknya, meskipun Yasmin merupakan anak tirinya. Jayus tidak seharusnya memperlakukan anak seperti istri untuk melampiaskan nafsu setannya.

3.1.2 Kemanusiaan yang adil dan beradab      
Nilai moral Pancasila tentang Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah peri kemanusiaan yang diajarkan oleh ajaran agama dan sopan-santun atau adab yang tidak bertentangan dengan agama. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan Kemanusiaan yang adil dan beradab di dalam novel ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Yasmin setelah dihamili oleh Jayus. Yasmin menjalani hidup dengan gelap, sedangkan Jayus sangat menikmati hidupnya tanpa merasa bersalah atas perbuatan dosa yang ia lakukan kepada Yasmin.
3.1.3 Persatuan Indonesia
Nilai moral Pancasila tentang Persatuan Indonesia adalah rasa persatuan yang tertanam di dalam hati setiap orang, dia ingin bersatu dan mempersatukan karena dorongan dari dalam, bukan desakan dari luar, atau karena kepentingan tertentu. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan Persatuan Indonesia di dalam novel tidak ada, karena tidak ditemukannya kutipan yang berisikan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentinan pribadi atau golongan. Sesuai dengan butir-butir Pancasila sila ke empat.
3.1.4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Nilai moral Pancasila tentang Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan adalah setiap tindakan dan perbuatan yang menyangkut kepentinggan lebih dari satu orang, harus melalui permusyawaratan, perundingan dan sebagainya. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan di dalam novel ini adalah Yasmin di sini menerima semua keputusan pihak berwajib atas kesalahan yang ia lakukan terhadap Jayus, karena Jayus sudah meninggal ditangannya. Semua keputusan sudah dimusyawarahkan dengan beberapa saksi yang melihat kejadian itu, dengan lapan dada maka Yasmin harus menerima bahwa kehidupannya akan berlanjut di jeruji besi.
3.1.5 Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Nilai moral Pancasila yang berhubungan dengan Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia adalah diartikan menurut kepentingan dan kepandaian tiap orang. Mungkin saja bagi orang yang berkuasa dan berjiwa loba-tama (serakah), akan menganggap adil, apabila segala kepentinan pribadinya didahulukan. Nilai moral Pancasila yang berkaitan denan Keadilan sosial bagi serluruh Rakyat Indonesia adalah Yamin dan Emak suka bekerja keras, terutama Emak untuk memenuhi semua kebutuhan Yasmin sekolah Emak bekerja keras. Tetapi Yasmin tidak hanya memangku tangan ia juga membantu Emak dengan memungut barang bekas dan dijual. Uang yang ia dapat bisa memenuhi uang sakunya sendiri, tanpa meminta kepada Emak lagi.



Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa nilai moral Pancasila dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati karya Masdhar Zainal ini terdapat banyak nilai moral yang bernilai negatif (bernilai buruk), hal tersebut harus dihindari. Nilai moral atau sikap yang baik, dapat dijadikan sebagai contoh dalam bertingkah laku, sedangkan yan buruk harus dihindari dalam tingkah laku sehari-hari.