BAB III KESIMPULAN
Moral memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia yang berhubungan dengan baik buruk terhadap tingkah laku
manusia. Tingkah laku ini harus didasari oleh norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Untuk memahami pengertian moral, sangat erat hubungannya dengan
etika yang objeknya tingkah laku manusia ditinjau dari baik dan buruk.
Berdasarkan hasil penelitian ini,
maka dapat disimpulkan bahwa nilai moral Pancasila dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati karya Mashdar
Zainal terdapat lima nilai moral Pancasila. Seperti yang di kemukakan oleh
Zakiah karya Daradjat (1977: 29) nilai moral Pancasila dalam novel yaitu:
3.1
Nilai moral Pancasila yang terdapat dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati Mashdar Zainal.
3.1.1
Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai
moral Pancasila tentang Ketuhanan Yang Maha Esa adalah pengakuan atas nilai moral yang ditentukan oleh Tuhan, yang
dituangkan dalam ajaran agama. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan
Ketuhanan Yang Maha Esa di dalam novel ini sangat memprihatinkan. Begitu banyak
perbuatan yang seharusnya tidak terjadi, terutama perbuatan Jayus terhadap
Yasmin. Jayus adalah seorang Ayah yang seharusnya melindungi anaknya, meskipun
Yasmin merupakan anak tirinya. Jayus tidak seharusnya memperlakukan anak
seperti istri untuk melampiaskan nafsu setannya.
3.1.2 Kemanusiaan yang
adil dan beradab
Nilai
moral Pancasila tentang Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah peri
kemanusiaan yang diajarkan oleh ajaran agama dan sopan-santun atau adab yang
tidak bertentangan dengan agama. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan
Kemanusiaan yang adil dan beradab di dalam novel ini mengisahkan tentang
perjalanan hidup Yasmin setelah dihamili oleh Jayus. Yasmin menjalani hidup
dengan gelap, sedangkan Jayus sangat menikmati hidupnya tanpa merasa bersalah
atas perbuatan dosa yang ia lakukan kepada Yasmin.
3.1.3
Persatuan Indonesia
Nilai
moral Pancasila tentang Persatuan Indonesia adalah rasa persatuan yang tertanam
di dalam hati setiap orang, dia ingin bersatu dan mempersatukan karena dorongan
dari dalam, bukan desakan dari luar, atau karena kepentingan tertentu. Nilai
moral Pancasila yang berkaitan dengan Persatuan Indonesia di dalam novel tidak
ada, karena tidak ditemukannya kutipan yang berisikan persatuan, kesatuan,
serta kepentingan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentinan
pribadi atau golongan. Sesuai dengan butir-butir Pancasila sila ke empat.
3.1.4 Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Nilai
moral Pancasila tentang Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan adalah setiap tindakan dan perbuatan yang
menyangkut kepentinggan lebih dari satu orang, harus melalui permusyawaratan,
perundingan dan sebagainya. Nilai moral Pancasila yang berkaitan dengan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan di dalam novel ini adalah Yasmin di sini menerima semua keputusan
pihak berwajib atas kesalahan yang ia lakukan terhadap Jayus, karena Jayus
sudah meninggal ditangannya. Semua keputusan sudah dimusyawarahkan dengan
beberapa saksi yang melihat kejadian itu, dengan lapan dada maka Yasmin harus
menerima bahwa kehidupannya akan berlanjut di jeruji besi.
3.1.5 Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Nilai
moral Pancasila yang berhubungan dengan Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia adalah diartikan menurut kepentingan dan kepandaian tiap orang.
Mungkin saja bagi orang yang berkuasa dan berjiwa loba-tama (serakah), akan
menganggap adil, apabila segala kepentinan pribadinya didahulukan. Nilai moral
Pancasila yang berkaitan denan Keadilan sosial bagi serluruh Rakyat Indonesia
adalah Yamin dan Emak suka bekerja keras, terutama Emak untuk memenuhi semua
kebutuhan Yasmin sekolah Emak bekerja keras. Tetapi Yasmin tidak hanya memangku
tangan ia juga membantu Emak dengan memungut barang bekas dan dijual. Uang yang
ia dapat bisa memenuhi uang sakunya sendiri, tanpa meminta kepada Emak lagi.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa nilai moral Pancasila dalam novel Iktiraf Sekuntum Melati karya Masdhar
Zainal ini terdapat banyak nilai moral yang bernilai negatif (bernilai buruk),
hal tersebut harus dihindari. Nilai moral atau sikap yang baik, dapat dijadikan
sebagai contoh dalam bertingkah laku, sedangkan yan buruk harus dihindari dalam
tingkah laku sehari-hari.