BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pusat perbelanjaan moderen
yang kita kenal dengan sebutan mall dewasa ini banyak kita temukan di kota-kota
besar di dunia, bahkan mall sendiri sudah sangat banyak ditemui di kota-kota di
Indonesia. Mall yang dahulunya berfungsi sebagai tempat melakukan aktifitas
perdagangan dan jasa sekarang sudah digunakan sebagai ruang publik.
Sebutan mall bermula dari bahasa Perancis maille yang berarti palu kayu yang
digunakan dalam permainan palle maille.
Permainan mirip tenis ini dimainkan di lorong-lorong atau jalanan sepi yang
disebut pall malls”. Permainan ini
mampu menyedot perhatian orang untuk melihatnya di kala itu. Besarnya minat
masyarakat untuk melihat permainan tersebut mendatangkan peluang usaha bagi pengusaha,
mereka menyadari bahwa para pengunjung akan membutuhkan sesuatu untuk dimakan
sehingga mereka memutuskan untuk membuka toko di sekitar pall malls (Pasaribu,
2012).
Akan tetapi, lambat laun permainan ini mulai
dilupakan, mereka tidak lagi memainkan palle
maille lagi. Meskipun begitu, toko-toko di sekitar area permainan masih
tetap dikunjungi masyarakat. Bahkan masyarakat lebih senang berjalan-jalan dari
toko satu ke toko lainnya sehingga membentuk pusat perbelanjaan (Pasaribu, 2012).
Di Indonesia sendiri pusat
perbelanjaan mulai dilirik oleh presiden pertama Republik Indonesia Soekarno di
awal tahun 1960-an dengan menggunakan celengan dana pampasan perang dari Jepang, kemudian berdirilah sebuah pusat
pertokoan besar yang dulu disebut Toserba Sarinah pada tahun 1965 di Jakarta.
Meski pada namanya Toserba Sarinah belum mengususng nama mall, tetapi Toserba Sarinah
sudah memenuhi syarat menjadi mall pada masa itu. Keberadaan mall mulai
berkembang di kota bahkan jangan berharap suatu wilayah dapat disebut kota
kalau belum terdapat mall di dalamnya. Kini, setiap kota di Indonesia
berlomba-lomba untuk membangun mall (Pasaribu, 2012).
Di Kota Pekanbaru mall mulai
banyak dibangun semenjak tahun 2001. Banyak mall dibangun untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat perkotaan. Di Pekanbaru terdapat tiga unit pusat perbelanjaan
moderen yang disebut dengan kata mall, yaitu:
(a)
Mall SKA (
Sentral Komersial Arengka ) yaitu mall yang terletak di pusat pertumbuhan Kota
Pekanbaru, yakni di Kecamatan Tampan dan merupakan mall terbesar yang ada di Pekanbaru.
(b) Mall Ciputra yaitu mall yang terletak di Jalan Riau yang merupakan
kawasan padat penduduk. Mall ini juga banyak di kunjungi kalangan remaja di
akhir pekan karena terdapatnya bioskop yang sering di cari anak remaja kota di
akhir pekan.
(c)
Mall Pekanbaru
yaitu mall yeng terletak di pusat Kota Pekanbaru, dalam segi fisiknya mall Pekanbaru
merupakan mall yang terkecil, namun mall Pekanbaru sering dikunjungi masyarakat
yang ingin mencari barang-barang elektronik seperti handphone, laptop,
televivi, dvd player, serta barang-barang elektronik lainnya.
Mall yang fungsinya dahulu
sebagai tempat aktifitas perdagangan serta ruang semi privat yang hanya digunakan
oleh masyarakat ekonomi keatas sekarang sudah berubah fungsi sebagai ruang
publik, dikarenakan seiring berkembangnya zaman masyarakat sekarang dapat
beraktifitas secara bebas tanpa dibatasi jangkauan kelas sosial di mall, karena
sekarang di mall pengunjung yang datang tidak hanya datang untuk berbelanja
tetapi ada juga yang datang hanya melihat-lihat dan menggunakan
fasilitas-fasilitas yang disediakan. Aktivitas di dalam ruang ini tidak ada
unsur diskriminasi karena semua orang bisa menikmatinya termasuk masyarakat
menengah ke bawah (Pasaribu, 2012).
Bahkan ada penelitian
internasional yang telah menyatakan bahwa mall adalah sebagai ruang publik bagi
masyarakat perkotaan terbukti dalam penelitian Geoff Lowe dan Frances Lovejoy
(2000) dari University Of New South
Wales, dengan judul “Shopping Malls
as Teenage Public Space”, serta penelian dari Feyzan Erkip (2002) dari Bilkent University, dengan judul “The
Shopping Malls as an Emergent Public Space in Turkey”, memperkuat bahwa
sekarang mall berfungsi sebagai ruang publik bagi masyarakat dan khususnya
remaja perkotaan.
Di Kota Pekanbaru sendiri masyarakat dan
khususnya remaja lebih tertarik berkunjung ke mall dari pada berkunjung ke
ruang publik yang ada di pekanbaru seperti taman bermain, hutan kota, tempat
rekreasi, alun-alun kota dan ruang publik lainnya yang tersedia di Kota
Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pungunjung yang datang ke mall
setiap harinya dari pada pengunjung yang datang ke ruang publik yang ada di
Pekanbaru. Seiring berkembangnya zaman mall yang sebenarnya adalah sebagai
pusat perbelanjaan modern sekarang menjadi ruang publik dimana setiap
masyarakat Kota Pekanbaru akan berkunjung kesana walaupun tidak dengan tujuan
berbelanja.
Ruang
publik merupakan ruang dimana setiap masyarakat berhak menggunakannya untuk
kepentingan umum yang dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang
serta memberikan kesempatan untuk melakukan bermacam-macam kegiatan. Dan yang dimaksud dengan ruang publik antara lain
jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaza, mall, lapangan olahraga, taman kota
dan taman rekreasi (Hakim, 2003).
Dari
uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul : “Peran Mall
sebagai Ruang Publik terhadap Remaja Kota Pekanbaru Studi Kasus Mall SKA
Pekanbaru”.
1.2 Rumusan
Masalah
Sebagai
Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru juga merupakan salah satu kota berkembang di
Indonesia yang masyarakatnya sangat senang berkunjung ke mall dan menjadikan
mall yang dahulunya hanya sebagai tempat aktifitas perdagangan sekarang menjadi
ruang publik bagi mereka. Besarnya minat masyarakat khususnya remaja untuk berkunjung
ke mall membuat mereka lebih sering menghabiskan waktu disana dari pada di
ruang publik yang ada di Pekanbaru serta kelengkapan dan fasilitas serta
kenyaman yang tersedia di mall membuat mereka lebih memilih berkunjung kesana.
Mall SKA adalah salah satu mall yang sering digunakan masyarakat khususnya remaja sebagai tempat mereka menghabiskan waktu. Untuk lebih jelas tentang Mall SKA Pekanbaru dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut.
Sumber : Hasil Survei, 2013
Gambar 1.1 Mall SKA Pekanbaru
Mall
SKA (Sentral Komersial Arengka) merupakan
mall terbesar di Kota Pekanbaru yang sering digunakan masyarakat kota sebagai
ruang publik, sebagian besar penggunanya adalah remaja.
Mall
SKA merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern yang terletak di barat Kota
Pekanbaru, tepatnya di bundaran persimpangan Jalan Tuanku Tambusai (Nangka) dan
Jalan Soekarno Hatta (Arengka). Bagi yang membawa kendaraan tidak perlu
khawatir mendapatkan tempat parkir, karena Mall SKA menyediakan lapangan parkir
yang luas sampai ke atas bangunan mall tersebut.
Mall
yang pertama kali dibuka pada awal 2005 ini terdapat pertokoan yang menyediakan
berbagai keperluan rumah tangga, makanan, peralatan kantor, olahraga,
menyediakan busana moderen, kosmetika dan restoran dengan aneka makanan
pilihan.
Mall SKA Pekanbaru termasuk mall dengan halaman yang
luas sehingga tidak jarang kegiatan seperti konser, fashion show, kompetisi dance
dan otomotif contes diadakan disana.
Halaman Mall SKA bahkan bisa menampung ribuan orang, contohnya saja pada
perhelatan Final Xpresi Goes To School tahun 2010 lalu yang dihadiri oleh lebih
dari 5000 orang siswa-siswi se-Riau (Tribun Pekanbaru, 2012). Untuk mengetahui
kawasan mall SKA Pekanbaru dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut.
Sumber : Hasil Survei, 2013
Gambar 1.2
Kawasan Mall SKA Pekanbaru
Karena
sebagian besar pengguna mall di Pekanbaru adalah remaja, sehingga menimbulkan peran
dan dampak tersendiri, seperti mall akan berdampak negatif terhadap perilaku
remaja, menimbulkan kemacetan, mematikan usaha pedagang kecil, dampak
positifnya adalah memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta
mempercantik Kota Pekanbaru, membuka peluang investasi, dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk dapat mengetahui peran terhadap
remaja serta persepsi masyarakat terhadap manfaat mall SKA sebagai ruang publik
di Kota Pekanbaru.
(a)
Untuk
mengetahui peran mall sebagai ruang publik terhadap remaja di Pekanbaru.
(b)
Untuk
mengetahui dampak positif yang ditimbulkan dengan adanya mall di Pekanbaru.
(c)
Untuk
mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya mall di Pekanbaru.
(d) Untuk mengetahui persepsi remaja Kota Pekanbaru terhadap mall
sebagai ruang publik di Pekanbaru.
1.4 RuangLingkup
Penelitian
1.4.1 Ruang
Lingkup Kawasan
Penelitian dilakukan pada wilayah
kawasan padat penduduk yang terletak pada area pusat kota dan merupakan bagian
dari pemukiman kota. Kawasan mall SKA ini dipilih karena Mall SKA merupakan
mall terbesar dari segi kawasan serta bangunannya dan terletak pada Kecamatan Tampan
Kelurahan Delima, Kota Pekanbaru yang dekat dengan pusat pertumbuhan Kota Pekanbaru,
yang didalamnya terdapat bebagai masalah dengan dampak yang ditimbulkan
terhadap masyarakat yang umumnya adalah remaja, serta permasalahan sosial dan
budaya dan perekonomian masyarakat lainnya.
Untuk lebih jelasnya mengenai denah lokasi mall SKA Pekanbaru dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut.
Sumber: www.google.com
Gambar 1.3 Denah Lokasi Mall SKA
Pekanbaru
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti pusat perbelanjaan moderen atau
yang lebih dikenal dengan mall di Kota Pekanbaru yaitu Mall SKA Pekanbaru. Dalam
penelitian ini, pokok pembahasan difokuskan pada permasalahan yang meliputi:
(a)
Peran
mall sebagai ruang publik terhadap remaja di Pekanbaru.
(b)
Dampak
dari kehadiran mall di Kota Pekanbaru
·
Dampak
negatif
·
Dampak
positif
(c)
Persepsi
serta pendapat remaja terhadap mall sebagai ruang publik di Kota Pekanbaru.
1.5 Manfaat Penelitian
(a) Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
mengkaji dan mengembangkan ruang terbuka publik yang dimiliki oleh suatu Kota.
(b) Sebagai referensi bagi penelitian di masa
datang terutama yang berkaitan dengan pengembangan suatu kawasan ruang terbuka
publik.
(c) Sebagai bahan masukan bagi semua pihak,
khususnya pemerintah kota Pekanbaru terkait tentang pengembangan kawasan ruang
terbuka publik.
(d) Sebagai
ilmu pengetahuan.
1.6 Kerangka Pemikiran
Besarnya minat masyarakat
berkunjung ke mall dari pada ruang publik lainnya membuat fungsi mall di
zaman sekarang berubah menjadi ruang publik
|
Peran apa yang diberikan mall
SKA sebagai ruang publik bagi para remaja Kota Pekanbaru
|
Mendeskripsikan peran apa
yang diberikan mall SKA Pekanbaru
sebagai ruang publik bagi remaja di Kota Pekanbaru
|
Mengetahui peran mall sebagai
ruang publik di Pekanbaru
|
Mengetahui persepsi remaja
kota Pekanbaru terhadap Mall sebagai ruang publik.
|
Mendapatkan apa peran mall
SKA Pekanbaru sebagai ruang terbuka publik terhadap remaja Kota Pekanbaru
dan mengetahui dampak dari keberadaan mall tersebut
|
Tujuan
penelitian
|
Hasil
yang ingin Dicapai
|
Mall sebagai Ruang publik
terhadap remaja Kota Pekanbaru
|
Latar
Belakang
dan
Rumusan
Masalah
|
Mengetahui Dampak negatif
keberadaan mall di kota Pekanbaru
|
Mengetahui Dampak positif
keberadaan mall di kota Pekanbaru
|
KUISIONER
|
Gambar
1.4
Kerangka
Pemikiran
1.7 Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan
tugas akhir ini dibagi dalam 7 (tujuh) bab, diantaranya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini
menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup penelitian meliputi ruang lingkup kawasan dan ruang lingkup materi, manfaat
penelitian, kerangka pemikiran serta sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini
menjelaskan mengenai kajian pustaka atau teori yang digunakan sebagai acuan
dalam penelitian yaitu teori perkembangan kota, teori pertumbuhan kota, teori
peran, definisi ruang, kategori serta fungsi dan tujuan ruang publik
berdasarkan PERMEN PU No 12 tahun 2009, pengertian dan bentuk modern shopping mall,
dampak mall sebagai ruang publik, motivasi masyarakat datang ke mall, persepsi
tentang mall, remaja sebagai pengguna mall, skala pelayanan mall SKA Pekanbaru,
dan keaslian penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini
menyajikan pendekatan, tahapan dan jenis penelitian , lokasi penelitian,
tahap-tahap penelitian, jenis dan sumber data, bahan serta alat penelitian, teknik
pengumpulan data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dan mencapai
tujuan penelitian, populasi dan sampel, dan teknik analisa data..
BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA PEKANBARU
Bab ini
menyajikan deskripsi atau gambaran wilayah penelitian yaitu Kota Pekanbaru
secara umum ,sejarah Pekanbaru, letak geografis dan luas Kota Pekanbaru,
kondisi fisik Kota Pekanbaru, jumlah penduduk Kota Pekanbaru, ketersediaan
sarana di Pekanbaru, serta jaringan jalan di Pekanbaru.
BAB V GAMBARAN UMUM MALL SKA PEKANBARU
Bab ini membahas
dan berisi informasi seputar profil mall SKA (sentral komersial arengka) Pekanbaru
mulai dari sejarah mall, visi dan misi mall, serta fasilitas yang diberikan
mall meliputi tenant (toko), area bermain anak, area event, ATM galery, area
parkir, dan ruang bersantai dan wifi zone.
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini
menyajikan hasil pengolahan kuisioner yang meliputi karakteristik responden
menurut umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, suku bangsa, lalu
pengolahan kuisioner terkait tujuan penelitian yaitu peran mall sebagai ruang
terbuka publik, dampak positif kehadiran mall, dampak negatif kehadiran mall,
dan persepsi remaja terhadap mall.
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini
menyajikan simpulan dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan dan
beberapa rekomendasi atau saran .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar