Jumat, 03 April 2015

Sambungan BAB IV Ke 2 PERAN MALL SEBAGAI RUANG PUBLIK TERHADAP REMAJA KOTA PEKANBARU STUDI KASUS : MALL SKA PEKANBARU



4.5.2        Sarana Perekonomian
Untuk menunjang kegiatan perekonomian di Kota Pekanbaru, maka pemerintah telah menyediakan berbagi macam fasilitas-fasilitas perekonomian bagi masyarakatnya seperti adanya pasar, warung, kios, toko dan shopping mall untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan data statistik tahun 2011 jumlah sarana perekonomian yang paling banyak adalah kios/warung sejumlah 20.392 unit, kemudian toko sejumlah 9.946 unit, bank sejumlah 114 unit, pasar sejumlah 25 unit dan KUD sejumlah 16 unit. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Jumlah Sarana Perekonomian di Kota PekanbaruTahun 2011
No
Kecamatan
Penduduk
Luas / km²
Pasar
KUD / BUUD
Bank
Toko
Kios / Warung
1
Tampan
179.470
3,26
3
1
22
1.438
2.224
2
Payung Sekaki
90.991
59,81
1
12
9
2.186
6.117
3
Bukit Raya
97.094
6,65
3
0
3
1.347
2.606
4
Marpoyan Damai
130.244
4,04
2
0
9
1.859
2.912
5
Tenayan Raya
130.236
43,24
2
2
1
401
2.346
6
Limapuluh
41.971
157,33
1
0
4
323
440
7
Sail
21.796
128,85
1
0
4
170
107
8
Pekanbaru Kota
25.765
171,27
3
1
28
909
1.536
9
Sukajadi
47.791
29,74
2
0
8
295
456
10
Senapelan
37.004
22,05
2
0
18
576
217
11
Rumbai
67.915
3,76
2
0
1
200
581
12
Rumbai Pesisir
67.663
2,26
3
0
7
242
850
Jumlah
937.939
632.26
25
16
114
9.946
20.392

Sumber : Pekanbaru Dalam Angka, 2012

            Sumber : Data Sekunder, 2013

Gambar 4.4 Grafik Jumlah Sarana Perekonomian di Kota Pekanbaru



Sumber : Hasil Survei, 2013

Gambar 4.5 Foto Sarana Perekonomian di Kota Pekanbaru Tahun 2011





4.5.3        Pusat Perbelanjaan Sebagai Perekonomian Pekanbaru
Penduduk di Kota Pekanbaru sekarang ini sudah sangat akrab dengan yang namanya pusat perbelanjaan karena demi memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat melakukan aktifitas perdagangan dan jasa untuk kelangsungan hidupnya, aktifitas jual beli ini tentunya memerlukan tempat yang mampu memenuhi segala keutuhan masyarakat Kota Pekanbaru.
Pemerintah Pekanbaru sendiri banyak memberikan fasilitas-fasilitas perekonomian seperti pusat perbelanjaan tradisional atau pasar tradisional yang dapat ditemukan disetiap sudut Kota Pekanbaru, dan demi kenyamanan pengunjung yang datang untuk berbelanja pemerintah terus melakukan peremajaan disetiap pasar tradisional di Pekanbaru seperti salah satu contohnya  pembangunan yang di lakukan di Pasar Cik puan Pekanbaru.
Tidak hanya pusat perbelanjaan tradisional saja, tetapi pemerintah juga membuka peluang usaha bagi para investor yang tertarik melakukan pembangunan pusat perbelanjaan modern di Pekanbaru. Terbukti dari tahun 1993 banyak pusat perbelanjaan yang berdiri di Pekanbaru sebagai salah satu contohnya adalah Plaza Citra Pekanbaru. Tidak hanya berhenti disana saja seing berkembangnya zaman dan teknologi di Pekanbaru dari awal tahun 2001 hadirlah mall yang memberikan kenyamanan berbelanja bagi pengunjungnya, lalu tidak hanya berfungsi sebagai pusat perbelanjaan mall yang sekarang beralih fungsi sebagai ruang publik bagi masyarakat Kota Pekanbaru dapat dilihat dari tingginya minat masyarakat yang berkunjung ke mall dari pada ke ruang publik lainnya di Pekanbaru. Mall yang ada di Pekanbaru antara lain Mall SKA, Mall Pekanbaru, dan Mall Ciputra Seraya.

Untuk lebih jelas tentang mall yang ada di Pekanbaru dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut.
Sumber : Hasil Survei 2013
Gambar 4.6 Foto Mall di Kota Pekanbaru



4.5.4   Pasar Tradisional dan Mall
Semakin menjamurnya mall tak pelak telah mengancam keberadaan pasar tradisional. Ada beberapa alasan mendasar mengapa masyarakat lebih memilih berbelanja di mall ketimbang di pasar tradisional. Mall yang dilengkapi beragam fasilitas yang memberikan kenyamanan sama sekali bertolak belakang dengan pasar tradisional yang panas dan becek. Keterbatasan dana yang ada membuat pengelola pasar tidak bisa memberikan fasilitas seperti mall. Perubahan gaya hidup masyarakat juga telah memberi andil dalam membuat keberadaan pasar tradisional semakin terjepit. Label gaya hidup modern yang dilekatkan pada mall membuat masyarakat lebih tertarik untuk berkunjung dan berbelanja ke mall.
          Selain itu asumsi bahwa barang yang dijual di mall lebih berkualitas dibanding barang yang dijual di pasar tradisional kian memperburuk keadaan. Padahal sebenarnya pasar tradisional juga menyediakan barang berkualitas pembeli hanya dituntut untuk pandai memilih. Pembeli yang pandai memilih barang dagangan di pasar tradisional acapkali malah mendapatkan barang yang sama kualitasnya dengan yang di mall namun dengan harga yang lebih murah.
          Di tengah gencarnya gempuran mall, pembangunan pasar tradisional justru semakin memperburuk keadaan pasar tradisional itu sendiri. Pembangunan pasar tradisional yang biasanya dilakukan oleh pemerintah daerah tidak melibatkan stakeholder sepenuhnya. Bangunan pasar baru biasanya kurang mengakomodir kebutuhan real sehingga bukan membuat pasar tradisional semakin eksis malah makin terpuruk sekalipun usaha yang dilakukan pemerintah dalam melakukan perbaikan pada infrastruktur pasar-pasar tradisional di Pekanbaru.
          Dengan kondisi seperti sekarang ini bukan tidak mungkin suatu saat nanti pasar tradisional tidak bisa ditemui lagi. Mungkin suatu saat kita akan merindukan interaksi hangat antara penjual dan pembeli di pasar tradisional yang digantikan oleh interaksi hambar penjaga mall dan mesin penghitung. Tidak ada lagi seni tawar menawar, tidak ada lagi tumpukan bahan mentah segar berganti dengan makanan kemasan dan bahan mentah yang ada di mall. Berikut merupakan perbandingan antara aktifitas jual beli di pasar tradisional dan mall dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut.
Sumber : Hasil Survei 2013
Gambar 4.7 Perbandingan Mall dan Pasar Tradisional




4.6   Jaringan Jalan Kota Pekanbaru
Prasarana jalan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan wilayah terutama di Kota Pekanbaru. Disamping itu, jaringan jalan yang ada berfungsi dalam menciptakan arus pergerakan lalu-lintas dan menunjang perekonomian suatu daerah dalam mendistribusikan hasil-hasil produksi sumberdaya alam.
Pada tahun 2011, panjang jalan di Kota Pekanbaru adalah 2.578,22 km. Sebagian besar, kondisi jalan yang ada di Kota Pekanbaru sudah beraspal yaitu sepanjang 1.371,11 km dengan kondisi jalannya yang baik  yaitu sebesar 46,76% dari total panjang jalan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan 4.12  berikut.

Tabel 4.8 Panjang Jalan di Kota Pekanbaru Menurut Jenis Permukaan,
Kondisi dan Kelas jalan Tahun 2011
No
Keadaan
Panjang Jalan
I
Jenis Permukaan
Km
%
a.       Diaspal
b.      Kerikil
c.       Tanah
d.      Cor Beton
1.371,11
303,44
903,67
-
53,18
11,77
35,05
-
Jumlah
2.578,22
100
II
Kondisi Jalan
a.       Baik
b.      Sedang
c.       Rusak
1.205,60
551,70
820,92
-
46,76
21,40
41,84
-
Jumlah
2.578,22
100
Sumber: BPS Kota Pekanbaru, 2012




Tidak ada komentar:

Posting Komentar