BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pada prinsipnya distilasi
merupakan cara untuk mendapatkan air bersih melalui proses penyulingan air
kotor. Pada proses penyulingan terdapat proses perpindahan panas, penguapan,
dan pengembunan. Perpindahan panas terjadi dari sumber panas menuju air kotor.
jika air terus menerus dipanaskan maka akan terjadi proses penguapan. Uap ini
jika bersentuhan dengan permukaan yang dingin maka akan terjadi proses
kondensasi pada permukaan dingin tersebut. Pada proses destilasi yang diambil
hanyalah air kondensatnya, kuman dan bakteri akan mati oleh proses pemanasan,
dan kotoran akan mengendap didasar basin. Pada destilasi air laut ini
kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber panas, sedangkan
ketersediaan bahan bakar semakin berkurang, maka diperlukan sumber energi yang
lain. Salah satunya yang bisa digunakan yaitu energi matahari.
Salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alternatif
adalah upaya memanfatkan energi solar untuk memproduksi air tawar menggunakan
destilator tenaga surya. Destilator tenaga surya merupakan sebuah alat
penyulingan sederhana, murah dan mudah dibuat. Tetapi informasi tentang
efisiensi dan performance (unjuk kerja) alat ini nyaris tidak tersedia.
Brinkworth (1976) hanya menyebutkan bahwa di beberapa tempat, distilator tenaga
surya dapat menghasilkan air minum (potable
water) dengan biaya yang kompetitif dibanding dengan metode konvesional.
Peralatan yang diteliti
adalah distilasi tenaga surya tipe dua permukaan kaca miring yang mempunyai konstruksi
sederhana, mudah dioperasi dan hemat energi karena energi yang digunakan adalah
radiasi matahari. peralatan ini sangat cocok digunakan pada daerah pesisir,
yang air lautnya dan tenaga suryanya banyak.
Air merupakan sumber
kehidupan. Air merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan manusia
terutama air tawar yang bersih dan sehat. Kelangkaan dan kesulitan mendapatkan
air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul dibanyak
tempat yang salah satunya menimpa masyarakat yang tinggal didaerah pesisir
pantai. Sebagian besar sumber air yang didapat merupakan air laut. Sehingga
untuk mendapatkan air bersih perlu adanya pemprosesan atau pengolahan air laut
menjadi air tawar dan air bersih. Air bersih yang dimaksud adalah air yang
bebas dari kotoran, bakteri yang merugikan, dan zat-zat lainyang bersifat
merugikan bagi kesehatan manusia.
Karena
adanya pemikiran seperti diatas maka menjadi sangat relevan untuk dilakukan
penelitian tentang : “Analisa Kualitas
Dan Kuantitas Hasil Distilasi Air Laut Dengan Menggunakan Kolektor Tenaga
Surya Dengan Pipa Saluran Uap Tipe Dua Permukaan Kaca
Miring”.
Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan air bersih
yang layak pakai dari destilator air laut tenaga surya ini, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat pesisir.
1.2
Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian destilator air laut ini adalah:
- Untuk Mendapatkan sistem Kerja Kolektor Tenaga Surya dengan Pipa Uap Tipe Dua Permukaan Kaca untuk Destilasi Air Laut.
2.
Untuk mendapatkan Kualitas dan Kuantitas air bersih yang layak pakai dari Destilator Air Laut
Tenaga Surya.
3. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan menjadi sumber
informasi yang berkelanjutan dimasa yang akan datang.
1.3 Manfaat
Penelitian
1.
Merupakan
langkah untuk memperkenalkan penggunaan energi surya sebagai alternatif
pengganti energi konvensional yang diperkirakaan akan habis di masa yang akan datang
karena sifatnya tidak terbarukan.
2.
Dapat
memberi solusi terhadap krisis energi akibat semakin meningkatnya kebutuhan
energi.
3.
Dapat
memberi solusi kepada masyarakat yang
tinggal didaerah pesisir pantai untuk mendapatkan kebutuhan air bersih yang
ramah lingkungan
1.4 Batasan Masalah
Dalam Penelitian ini
permasalahan akan di batasi pada :
1. Kualitas dan Kuantitas hasil air yang didapat dari alat
destilator air laut.
2. Perbedaan Plat yang digunakan untuk menghasilkan air
bersih dari destilator.
3. Penelitian di lakukan di Atas Gedung Laboratorium Teknik
Mesin Universitas Islam Riau.
1.5 Sistematika
Penulisan
Adapun Sistematika Penulisan
pada Tugas Akhir ini terdiri dari :
Bab I : Pendahuluan
Meliputi Latar Belakang, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Batasan Masalah dan Sistematika
Penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Memuat tentang
teori dasar yang berhubungan dengan energi, perpindahan panas, intensitas
matahari dan kolektor tenaga surya.
Bab III : Metodologi Penelitian
Berisi tentang waktu dan tempat pengujian kolektor tenaga
surya tipe dua permukaan kaca miring, alat dan bahan yang digunakan, proses
pengujian.
Bab IV : Analisa Kualitas dan Kuantitas Air Laut
Berisi tentang
analisa kualitas dan kuantitas air laut
dengan menggunakan kolektor tenaga surya dua permukaan kaca miring.
Bab V : Kesimpulan Dan Saran
Bab
ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil dan saran yang dianggap perlu
diketahui bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar