Kamis, 30 April 2015

ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA PETERNAKAN TELUR PUYUH BAB IV



BAB IV
GAMBARAN UMUM
A.      Gambaran Umum Responden
Adapun responden yang diteliti oleh penulis dalam penelitian ini adalah 17 usaha puyuh petelur dikecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.
1.        Tingkat Umur Responden
Tingkat umur responden yang diteliti, disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel IV. 1
Distribusi Responden Dirinci Menurut Tingkat Umur
 Tahun 2012

No
Tingkat Umur (Tahun)
Jumlah
Persentase (%)
1
30 – 35
4
23 %
2
36 – 40
6
35 %
3
41 – 45
1
6 %
4
46 – 50
3
18 %
5
51 – Keatas
3
18 %

Jumlah
17
100 %
Sumber: Data hasil penelitian Lapangan
            Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang paling banyak respondennya adalah pada umur yang berkisar  36 – 40 tahun yaitu 35 %, kemudian baru diikuti oleh responden yang berumur 30 – 35 tahun yaitu 23 %, sedangkan responden yang berumur 46 – 50 tahun dan 51 – Keatas masing-masing  18 % dan responden yang berumur 41 – 45 tahun adalah 6 % dimana jumlahnya paling sedikit. Dilihat dari umur responden, dapat dikatakan bahwa pada usia tersebut berada pada usia produktif, yang termasuk dalam kategori usia kerja.


2.        Tingkat Pendidikan Responden
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden rata-rata sudah menamatkan pendidikan formalnya pada tingkat SLTA (sederajat). Untuk mengetahui lebih jelas tentang jumlah responden dari tingkat pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV. 2
Distribusi Responden Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan
 Tahun 2012

No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
1
Tamat SD
6
35 %
2
Tamat SLTP (sederajat)
1
6 %
3
Tamat SLTA (sederajat)
8
47 %
4
Tamat Strata 1
2
12 %

Jumlah
17
100 %
Sumber: Data hasil penelitian Lapangan
            Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, pada umumnya responden banyak yang menamatkan pendidikannya pada SLTA yang bejumlah 6 responden yaitu 47 %, diikuti dengan tamatan SD yang berjumlah 6 responden yaitu 35 %, amatan Strata 1 yang berjumlah 2 responden yaitu 12 %, sedangkan untuk tamatan SLTP berjumlah 1 responden yaitu 6 %.
            Berdasarkan keterangn diatas rata-rata responden telah menamatkan pendidikan sampai pada tingkat SLTA, pada responden telah menamatkan pendidikan sampai pada tingkat pendidikan Strata 1 menurut hasil wawancara yang telah dilakukan penulis hal ini dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan lowongan  kerja sehingga mereka mendirikan perusahaan kecil dimana mereka sendiri yang mengatur perusahaan mereka tersebut sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
3.        Lama Berusaha
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, bahwa jumlah lamanya berusaha responden yang paling banyak adalah 1 – 3 tahun. Untuk mengetahui lebih rinci dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV. 3
Distribusi Responden Dirinci Menurut Lama Berusaha
Tahun 2012

No
Lama Berusaha (tahun)
Jumlah
Persentase (%)
1
1 – 3
13
76 %
2
4 – 6
4
24 %

Jumlah
17
100 %
Sumber: Data hasil penelitian Lapangan
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjalani usahanya antara 1 – 3 tahun yaitu 76 %, dan diikuti responden yang lama berusahanya 4- 6 tahun yaitu 24 %.
B.       Modal Usaha Responden
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, diketahui bahwa modal usaha dari masing-masing pengusaha puyuh petelur antara satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel IV. 4
Distribusi Responden Dirinci Menurut
Modal Usaha Awal Berdiri

No
Modal Usaha (Rp)
Jumlah
Persentase (%)
1
3.000.000 – 8.000.000
8
47 %
2
9.000.000 – 16.000.000
5
29 %
3
17.000.000 – 24.000.000
4
24 %


17
100 %
Sumber: Data hasil penelitian Lapangan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam menjalankan usahanya menanamkan modal antara 3.000.000 – 8.000.000 yaitu berjumlah 8 responden sebanyak 47 %, modal usaha 9.000.000 – 16.000.000 berjumlah 5 responden yaitu 29 %, dan modal usaha 17.000.000 – 24.000.000 berjumlah 4 responden yaitu 24 %.
C.      Respon Responden Terhadap Pelatiham Dalam Bidang Pembukuan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar dari pengusaha tanaman hias dikecamatan Tenayan Raya Pekanbaru tidak pernah mendapat pelatihan dalam bidang pembukuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV. 5
Respon Responden Terhadap Pelatihan
Dalam Bidang Pembukuan Tahun 2012

No
Respon Responden
Jumlah
Persentase (%)
1
Pernah mendapat pelatihan
3
18 %
2
Tidak pernah mendapat pelatihan
14
82 %

Jumlah
17
100 %
Sumber: Data hasil penelitian Lapangan
Dari tabel diatas bahwa sebagian besar pemilik usaha peternakan puyuh tidak pernah mendapat pelatihan dalam bidang pembukuan dengan jumlah 14 responden yaitu 82 %, kemudian yang pernah mendapat pelatihan dalam bidang pembukuan berjumlah 3 responden yaitu 18 %.
            Dari hasil informasi diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil usaha yang pernah mendapat pelatihan dan sebagian besar usaha yang tidak pernah mendapat pelatihan. Sehingga pembukuan yang mereka buat tidak dapat dilakukan dengan baik dan benar, dari pembukuan tersebut perusahaan tidak dapat menilai kemajuan usaha mereka  karena tidak didasari oleh keahlian dalam bidang akuntansi.
            Seharusnya dalam hal ini pelatihan dalam bidang pembukuan sudah dikuasai oleh pengusaha kecil baik dalam bentuk formal maupun kursus-kursus pelatihan, karena dalam mendirikan usaha harus diperlukan pembukuan yang baik dan teratur agar dapat menilai perkembangan usahanya tersebut. Selain itu pula, dengan adanya peletihan oleh responden dalam bidang pembukuan tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran usaha mereka baik dari segi perencanaan maupun dalam pengembilan keputusan.
D.      Jumlah karyawan
Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa jumlah karyawan yang bekerja pada masing-masing usaha peternakan puyuh jumlahnya bervariasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel IV. 6 sebagai berikut:
Tabel IV. 6
Distribusi Responden Dirinci Menurut
Jumlah Karyawan Tahun 2012
No
Nama Pengusaha
Alamat
Jumlah Pegawai
1
Hasan Basri
Jl. Lintas Timur km.17
1
2
Ahmad Husen
Jl. Lintas Timur km.17
2
3
Eman
Jl. Pelita
-
4
Zainal Muttaqin
Jl. Sepakat
-
5
Irwan
Jl. Lintas Timur km.17
-
6
Iwan Rambe
Jl. Lintas Timur km.17
2
7
Ata Sutisna
Jl. Pandawa
-
8
Awaludin
Jl. Arjuna
1
9
Muhada
Jl. Sepakat
3
10
Hasyim
Jl. Harapan
-
11
Mulyono
Jl. Sepakat
1
12
Takim
Jl. Lintas Timur
-
13
Harun
Jl. Arjuna
-
14
Yakub
Jl. Arjuna
-
15
Tukimin
Jl. Pelita
1
16
Nasio
Jl. Sepakat
-
17
Murtija
Jl. Lintas Timur
-

Jumlah

11
Sumber: Data hasil penelitian Lapangan
Berdasarkan tabel IV. 6 diatas diketahui bahwa jumlah pekerja dari masing-masing pengusaha peternakan puyuh tidak sama, jumlah terbanyak adalah peternakan yang mempekerjakan 1 orang karyawan yaitu 4 pengusaha, untuk pengusaha yang mempekerjakan 2 orang karyawan yaitu 2 pengusaha, yang mempekerjakan 3 orang karyawan terdapat 1 pengusaha, dan pengusaha yang tidak mempunyai karyawan adalah sebanyak 10 pengusaha puyuh.
E.       Jenis - Jenis Produk yang dijual
Dari penelitian yang dilakukan, ditemui bahwa jenis barang yang dijual hampir sama antara usaha peternakan puyuh satu dengan yang lainnya, yaitu telur puyuh, puyuh apkir, puyuh siap produksi, DOQ (Day Old Quail), dan kotoran puyuh. Untuk mengetahui lebih jelas tentang jenis-jenis barang yang dijual oleh responden dapat dilihat pada tabel IV. 7 berikut ini:
Tabel IV. 7
Jenis Barang Yang Dijual Responden
Tahun 2012
No
Jenis- Jenis Produk
Jumlah Responden
1
Telur Puyuh
17
2
Puyuh Apkir
7
3
Puyuh Produksi
3
4
DOQ (Day Old Quail)
3
5
Pupuk Kandang
4
Sumber: Data hasil penelitian Lapangan
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa jenis-jenis barang yang dominan dijual yaitu telur puyuh sebanyak 17 responden, kemudian diikuti puyuh apkir sebanyak 7 responden, pupuk kandang sebanyak 4 responden, puyuh produksi dan DOQ (Day Old Quail) masing-masing 3 responden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar