4.1.1
Keadaan Geografis Daerah Penelitian
|
4.1.2 Pendidikan, Budaya, Agama, Mata
pencaharian dan sistem kemasyarakatan.
4.1.2.1 Pendidikan
Berdasarkan
data dan informasi dari Syavrant selaku bapak Lurah pulau penyengat tanggal 10
Juni 2014 bahwa salah satu cara yang di lakukan oleh masyarakat dan pemerintah
untuk mencerdaskan anak bangsa adalah melalui jalur pendidikan yang merupakan
usaha sadar manusia untuk membentuk kepribadian yang utama dalam kehidupan.
Dilihat
dari segi pendidikan dalam Pertujukan Tari Tradisi Boria Pada Masyarakat Pulau Penyengat ini, tidak memandang baik itu
tamatan SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, karena pertunjukan tersebut tidak
harus yang berpendidikan tetapi semuanya sama saja.
Tingkat
pendidikan penduduk sangat erat
hubungannya dengan pembangunan yang dilaksanakan, karena tingkat pendidikan
merupakan salah satu indikator penentu dalam melaksanakan pembangunan disuatu
daerah. Untuk pendidikan tingkat dasar masih bisa di atasi untuk pendidikan
atas dan tingkat umum juga lebih bagus perkembangannya.
Untuk lebih jelasnya lihat pada
Table berikut:
Tabel 1.Lembaga Pendidikan yang ada
di Pulau Penyengat
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah (unit)
|
1
|
Taman kanak-kanak
|
1
|
2
|
SD Negri
|
2
|
3
|
SMP Negri
|
1
|
4
|
SMA Negri
|
-
|
|
Jumlah
|
4
|
Sumber : Kantor Lurah Pulau
Penyengat 2014
Orang
yang menari pertunjukan tari tradisi Boria
di Pulau Penyengat tidak di tentukan dari latar belakang pendidikan, semua
kalangan boleh menjadi penari pertunjukan tari tradisi Boria meskipun tidak menduduki bangku sekolah.
4.1.2.2 Budaya
Berdasarkan
data dan informasi di lapangan syafarudin
selaku pemaku adat tanggal 10 Juni 2014 bahwa masyarakat Pulau Penyengat
mempunyai perinsip adat yang di turunkan di antaranya yaitu “ adat perkawinan,
adap makan bersama”. Salah satu prinsip adat yang di turunkan adalah tata cara
berpakaian dan berbusana melayu. Setiap ada mesyawarah bersama atau ada sebuah
acara masyarakat wajib berbusana melayu yang sudah mengikuti adat sebagai orang
melayu. Menumbhkan rasa gotong royong yang sangat tinggi.
Pulau
Penyengat merupakan sebagian besar penduduknya adalah orang Melayu, dalam
sistem adat Pertunjukan Tari Tradisi Boria ini adalah suatu kesenian tari
pertunjukan yang ada di Pulau Penyengat. Pewaris nilai- nilai luhur budaya
tetep berkesinabungan, walaupun sedikit mengalami pergeseran, tetepi pewaris
leluhur tidak hilang. Untuk generasi selanjutnya harus mengembangkan dan
melestarikan kebudayaan yang ada di Pulau Penyengat agar lebih kuat budaya
Tradisinya.
4.1.2.3 Mata pencaharian
Berdasarkan
data dan informasi di lapangan dari syavrant selaku lurah Pulau Penyengat bahwa
jumlah penduduk Pulau Penyengat pada tahun 2014 adalah Penyengat jumlah penduduknya 2026 jiwa yang terdiri dari 1011 jiwa
laki-laki dan 1015 jiwa perempuan. Di lihat dari segi mata pencaharian itu
tidak melihat baik dia bekerja maupun tidak bekerja itu sama saja, karena dalam
pertunjukan tari tradisi boria tidak menbeda-bedakan siapa saja yang bekerja
dan siapa saja yang tidak bekerja. Untuk dapat jelas dapat dilihat pada table
di bawah ini.
Table 2 : Daftar pekerjaan penduduk
Pulau Penyengat
No
|
Nama pekerjaan
|
Jumlah jiwa
|
1
|
Pegawai Negri sipil
|
268
|
2
|
Pedagang
|
106
|
3
|
Ojek dan ojek perahu
penyebrangan
|
278
|
4
|
nelayan
|
434
|
5
|
Belum bekerja
|
883
|
Sumber : kantor lurah
Pulau Penyengat
Berdasarkan table di
atas, dapat di ketahui bahwa dari 2026 penduduk Pulau Penyengat yang tercatat
yang memiliki pekerjaan 268 Pegawai Negri Sipil, 106 jiwa pedagang, 274 jiwa pembawa becak dan perahu
penyebrangan, 434 jiwa sebagai nelayan penduduk yang tidak memilih pekerjaan
berjumlah 883 jiwa, penduduk yang tidak
memiliki pekerjaan ini termasuk di dalamnya yang belum sekolah, dan masih dalam
pendidikan dan belum dapat pekerjaan serta orang lanjut usia. Dilihat dari
tabel diatas adalah orang yang paling dominan adalah neleyan adalah 434
jiwa, hal ini di sebabkan sebagian besar wilayah Pulau Penyengat
merupakan Nelayan.
4.1.2.4 Agama
Berdasarkan
data dari informasi di lapangan dari syarifudin selaku pemaku adat agama adalah
ajaran tentang kewajiban dsan kepatuhan terhadap aturan dan petunjuk,
pemerintah yang di berikan Allah kepada manusia lewat utusan-utusannya dan
Rasul-Rasulnya. Penduduk Pulau Penyengat selain dari suku asli juga sebagian
besar adalah suku pendatang yang menjadi suatu masyarakat yang beragam dan
mayoritas mengakibatkan masyarakat Pulau Penyengat menanut agama islam.
Dilihat
dari Agamanya dalam pertunjukan tari tradisi boria ini adalah mayoritasnya
beragama islam.
4.1.2.5 Sistem Kemasyarakatan
Berdasarkan
data dan informasi di lapangan dari syavrant selaku lurah di Pulau penyengat
tanggal 10 juni 2014 masyarakat Pulau Penyengat merupakan sebagaimna di ketahui
bahwa kehidupan suatu kelompok masyarakat di atur oleh kompleks aturan-aturan
dan adat-istiadat yang tidak di tentukan oleh narulinya secara biologis, tetapi
oleh kebudayaan. Salah satu cara terjadinya hubungan sosialnya yang kuat suatu
kelompok adalah sebagai akibat perkawinan, sistem kekerabatan di Pulau
Penyengat, tidak membedakan satu sama lain, karena pertunjukan Tari Tradisi Boria ini Hubungan sosialnya sangat kuat
dengan sistem kemasyarakatan.
Masyarakat
yang tinggal di Pulau Penyengat sangat beragam, Karena banyaknya pendatang dan
wisatawan yang berkunjung ke Pulau Penyengat sehingga kehidupan masyarakat di
warnai dengan berbagai kebudayaan. Walaupun berbeda beda kebudayaan tetapi
mereka tetap bersatu dan saling menghormati satu sama lain.
Dalam
kehidupan sehari-hari, mereka sangat akrab dan saling bertegur sapa dan saling
sopan santun apabila mereka bertemu, begitu juga dalam kepentingan umum mereka
selalu melakukannya bersama-sama, seperti gotong royong, pengajian dan
hari-hari besar suatu acara besar.
Dalam
menjalani kehidupan sosial, masyarakat Pulau penyengat menggunakan waktu yang
ada untuk mencari nafkah melalui mata pencaharian masing-masing. Pada umumnya
mereka bekerja dari pagi sampai malam hari dan ada juga sampai setengah hari.
4.1.3
Tradisi yang ada dalam masyarakat Pulau Penyengat
Berdasarkakn
data dan informasi dari Syavrant selaku
lurah Pulau Penyengat tanggal 10 juni 2014 dalam kehidupan masyarakat Pulau
Penyengat terdapat 2 tradisi yaitu sebagai berikut:
4.1.3.1 Tradisi Nikah- Kawin
Lazimnya
nikah-kawin tentu saja berasal dari sentuhan pandangan memandang. Dalam hal ini
besar kemungkinan bermula dari sentuhan pandangan memendang antara laki-laki
dan perempuan. Tetapi juga bisa terjadi dari pandangan ibu-bapaknya atau kaum
kerabatnya yang berminat untuk mencarikan jodoh buat anaknya. Setelah laki-laki
dan permpuan sama-sama suka maka pihak keluarga laki-laki mulailah melakukan
semacam kegiatan merisik.
Merurut
UU Hamidy ( 2009:2003) Merisik itu merupakan semacam pekerjaan yang menyiasati
sesuatu yang secara hati-hati, sehingga tidak di ketahuai oleh orang lain.
Karena itu dalam merisik orang mencari keterangan secara bersembunyi, sehingga
tidak di ketahuai oleh orang lain. Cara ini di lakukan agar maksud kita tidak
di ketahuai oleh orang lain.
Perkenalan
antara laki-laki dan perempuan biasanya berlangsung dengan cara pihak laki-laki
mengunjungi kerumah perampuan, bila mereka bedua sudah merasa cocok untuk
menjalin hubungan yang lebih serius yaitu menjalin hubungan yang lebih serius
yaitu menjalin kejenjang pernikahan maka pihak laki-laki beserta keluarga akan
segera meminangnya. Bila telah tiba waktu perkawinan biasnya dilakukan dirumah
pihak perempuan, satu atau dua hari sebelum acara pesta terlebih dahulu harus
melaksanakan ijab-kabul. Pada acara nikah-kawin ini lelaki memberikan maskawin
kepada perempuan yang di nikahinya berupa seperangkat alat shalat.
Berdasarkan
data lapangan adat nikah-kawin di Pulau Penyengat di lakukan dengan cara ketika
sang pengantin mempelai laki-laki tiba di depan rumah orang tua pengantin
perempuan sang ibu mempelai wanita keluar untuk menyambut penagntin laki-laki.
Setelah itu sang ibu membuka sepatu dan menyemprotkan farfume di kaki
laki-laki, tidak cukup di situ keluarga dari pihak mempelai wanita telah
menyiapkan beras kuning untuk di taburkan ke arah piahak pengantin laki-laki (
wawancara, 20 juni 2014)
4.1.3.2 Tradisi berbusana melayu
Sesuai
dengan mayoritas di Pulau penyengat beragama islam dan bersuku melayu. Maka itu
setiap masyarakat yang ada di pulau penyengat menggunakan busan melayu yang
sopan dalam setiap mengadakan suatu acara. Busana melayu yang digunakan pada
wanita adalah baju melayu dan menggunakan selendang sebagai penutup kepala. Dan
kaum lelaki menggunakan pakaian melayu dan menggunakan kain samping sebagai
pelengkap, juga mengunakan peci sebagai penutup kepala. Tardisi busana melayu
ini mempunyai arti kesopanan dalm berpakaian dan berbusana.
4.1.4
Kesenian Yang ada Dalam Masyarakat Pulau Penyengat
Berdasarkan
data informasi di lapangan dari syarifudin tanggal 20 juni 2014 ada dua
kesenian yang ada dalam masyarakat pulau penyengat yaitu sebagai berikut:
4.1.4.1 Kesenian Mak Yong Muda
Kesenian Mak yong Muda merupakan salah satu seni
tradisonal yang terdapat dalam kesenian mak yong yang berkembang di Pulau
Penyengat Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Mak Yong Muda sendiri sudah
berada dari kalangan istana dahulu.
Mak
Yong muda dipertunjukan ketika para
petani atau nelayan pulang dari bekerja dan berkumpul dengan warga sekitar
untuk melepaskan lelah. Selain itu juga mak yong muda juga sebagai rasa syukur
atas panen yang telah mereka peroleh.
Tetapi
Mak Yong Muda pada saat ini kesenian ini hanya di gunakan sebagai pertunjukan
sebagai hiburan rakyat semata, karena di dalam Kesenian mak Yong Muda terdapat
nasehat dan kata-kata jenaka yang menghibur
4.1.4.2 pertunjukan Tari Tradisi Boria
Pertunjukan
Tari Tradisi Boria ini merupakan
salah satu kesenian tradisi yang ada di pulau penyengat dan sudah menjadi suatu
tradisi pertunjukan pada saat ada suatu acara yang ada di Pulau Penyengat ini.
Pertunjukan Tari Tradisi Boria ini selalu di adakan pada masyarakat melayu.
Pertunjukan
tari Tradisi Boria ini pada umumnya
sudah mentradisi dalam masyarakat untuk menyambut para tamu besar, karena tari
ini menceritakan tentang kolonel belanda yang sedang bekerja dan selesai
bekerja meraka ingin bermain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar