METODOLOGI
PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian.
Lokasi
penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan
dilakukan. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2014 Lokasi yang di jadikan tempat penelitian
adalah Pulau Penyengat Tanjung Pinanga Pronvinsi Kepulauan Riau.
Lokasi ini diambil karna ada beberapa faktor
yaitu dengan lokasi yang mudah diteliti dan jarak dari rumah ketempat
penelitian tidak terlalu jauh, sehingga peneliti tidak menghabiskan waktu dan
biaya yang banyak. Serta Pulau Penyengat merupakkan kampung yang dekat dengan
tempat tinggal peneliti .
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut
sugiyono (2008:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Tujuan yang
diadakannya populasi adalah agar kita dapat menentukan besarnya anggota sampel
yang di ambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generasi.
|
3.2.2 Sampel
Menurut
Arikunto dalam karsinem (2010:58), sampel adalah bagian dari populasi (sebagian
atas wakil populasi yang di teliti). Sampel adalah sebuah kelompok yang menjadi
bagian dari populasi sehingga juga memiliki karakteristik populasi agar hasil
penelitian dapat di generalisasikan kepada populasi yang di ambil harus bersifat representativ.
Artinya sampel harus mencerminkan data bersifat mewakili keadaan populasi. Tujuan penentuan sampel adalah untuk
memeperoleh keterangan yang mengenai objek penelitian yang cara mengamati hanya
sebagian dari polpulai suatu reduksi terhadap jumlah objek penelitian.
Dalam
hal ini peneliti menggunakan sampel
purposive karena penulis hanya mengambil sampel di antara populasi sehingga
sampel tersebut dapat mewakili karekteristik populasi yang telah di kenal
sebelumnya. Menurut Zulkarnaini (1997:42). Sample
purposive adalah memilih sampel dengan cara menetapkan saja terlebih dahulu
siapa yang menjadi sanpel. Syaratnya kita terlebih dahulu mengetahui keadaan
nyata tentang masyarakat tempat penelitian atau medan yang akan diteliti.
Orang yang bisa di
observasi atau yang bisa menjadi sampel dalam pertunjukan tari tradisi Boria adalah anggota tari tradisi Boria.
Adapun anggota tari tradisi tersebut berjumlah 24 orang yang terdiri dari
penari dan pemusiknya. Berdasarkan banyak sampel di atas maka peneliti hanya
mengambil 5 orang sebagai sampel, di antaranya : Acai yang berumur 52 tahun sebagai orang yang
mengetahui tentang tari tradisi Boria,
Azmi Mahcmud yang berumur 50 tahun sebagai orang yang mengetahui gerak tari
tradisi Boria, ikhsan berumur 50
tahun sebagai penata tari, Raja Elfilarindra yang berumur 52 tahun sebagai
penari tari tradisi Boria, Syafarudin
yang berumur 50 tahun sebagai pemusik tari tradisi Boria
3.3. Metode Penelitian
Metode
penelitian adalah alat untuk memecahkan permasalahan yang hendak di teliti guna mendapatkan data yang
akurat dan benar, dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian
deskriftif analisis dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu : penelitian
yang di lakukan dengan cara pendekatan terhadap objek yang di teliti untuk
mendapatkan data yang akurat.
Menurut
Nurul Zuriah ( 2005: 47) penelitian
deskriptif adalah penelitian yang terarah untuk memberikan gejala-gejala,
fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu
Proses
penelitian di mulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berfikir yang di
gunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berfikir tersebut selanjutnya
diterapkan secara sistematik dalam pengumpulan argumentasi mengenai tesis yang
di ajukan. Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan dan pengolahan data
dapat menjadi sangat peka dan pelik, karena informasi yang di kumpulkan dan di
olah harus tetap objektif dan tidak di pengaruhi oleh peneliti sendiri.
Penelitian ini menggunakan penelitian
Deskriptif Analisis berdasarkan Data Kualitatif adalah penelitian yang di
arahkan untuk memberi gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian secara
sistematis dan akurat, mengenai populasi atau daerah tertentu, karena data yang
di peroleh adalah data yang di temukan langsung di temukan langsung di lapangan
yaitu Pulau Penyengat Tanjung Pinang Provinsi KepuluanRiau.
Penulis menggunakan metode ini guna mengingat
hasil penelitian di harapkan dapat di manfaatkan di kalangan masyarakat luas,
dan ilmu pendidikan. Dengan demikian dapat diambil suatu keimpulan bahwa
penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriftif yaitu penelitian perlu
mengamati, meninjau, dan mengumpulkan informasi kemudian mengumpulkan serta
menggambarkannya secara tepat.
3.4. Prosedur Penelitian
1) Tahap
Persiapan
1. Penulis
menentukan tempat/lokasi yang akan di teliti.
2. Penulis
menyiapkan alat-alat yang untuk di jadikan sebagai alat dokumentasi seperti
kamera HP dan camera Digital.
3. Penulis
menyiapkan data untuk wawancara kepada Narasumber.
2) Tahap
Pelaksanaan
1.
Penulis melakukan Wawancara
langsung kepada koreografer Boria
2.
Penulis menyaksikan
langsung tari Boria di lokasi
3.
Penulis menetapkan
variabel dan indikator penelitian yang di jadikan dasar penyusunan instrumen
penelitian.
3.5.
Jenis dan Sumber Data
3.5.1 Data Primer
Data dan informasi yang terjadi bahan baku penelitian
untuk di kumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer. Menurut sugianto (2005:193)
data primer adalah sumber data yang langsung memberi data kepada pengumpul
data. Data primer di peroleh dari hasil wawancara kepada responden. Selain itu
peneliti juga mendokumentasikan hasil wawancara tersebut dalam bentuk tulisan
sebagai bahan untuk melengkapi temuan penelitian, hasil wawancara penulis
kepada responden adalah macam – macam gerak tari Tradisi Boria, alat musik yang di gunakan dalam tari tradisi Boria, tema, kostum, properti. Dan yang
menjadi responden adalah azmi machmud, Acai, elfiralindra, safarudin , ikhsan.
3.5.2 Data Skunder
Sugiono mengatakan Data skunder
adalah sumber yang tidak langsung memberikan data keoada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (2005:193). Data skunder diperoleh
dari buku-buku yang membahas tentang pertunjukan tari tradisi. Data skunder
juga di dapat kan dari dokumentasi seperti Foto gerak tari Boria, foto kostum Boria, Foto
alat Musik Boria, Foto properti Boria, dan foto Penonton Boria.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data di gunakan
beberapa teknik, yang tujuannya agar penelitian ini terlaksana secara objektif
dan tepat mengenai sasaran, untuk itu di pakai beberapa teknik diantaranya:
5.1 Observasi
Menurut
Sugiono (2010:145) obsevasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antaranya
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik observasi
merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data yang lebih, di peroleh melalui pengamatan
dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian, langsung tempat
di mana suatu peristiwa, keadaan dan situasi yang sedang terjadi.
Observasi yang penulis gunakan
adalah observasi nonpartisipan. Dalam peneliti ini penulis tidak terlibat dalam
Tradisi tari Boria dalam masyarakat
di Pulau Penyengat Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Penulis hanya
mengadakan pengamatan secara langsung ke daerah objek penelitian yaitu Pulau
Penyengat. Pertunjukan tari tradisi Boria
yang diadakan pada Masyarakat Pulau Penyengat pada suatu acara Revitalisasi
Budaya Melayu (RBM). Penulis mencatat tentang gerak pertujukan tari tradisi Boria yaitu gerak hormat, berbaris,
bermain. Alat musik pertunjukan tari tradisi Boria yaitu biola akordion, marawis dan jimbe. Kostum penari Boria. Properti yang di gunakan dalam
pertunjukan tari tradisi Boria adalah
peluit. Pola lantai pertunjukan tari tradisi Boria yaitu pola lurus dan bulat. Panggung pertunjukan tari tradisi
Boria. Penonton tari tradisi Boria. Tema dari pertunjukan tari
tradisi Boria. Selanjutnya penulis
membuat kesimpulan dari data yang di temukan di lapangan pada saat penelitian.
Menurut Sugiono(2010:145) observasi nonpartisipasi ialah observasi yang
tidak melibatkan peneliti langsung pada sesuatu yang di telitinya dan peneliti
hanya sebagai pengamat respon. Peneliti mencatat, menganalisis, dan selanjutnya
dapat membuat kesimpulan.
Narasumber penulis tentang
pertunjukan tari tradisi Boria yaitu
dari Ikhsan sebagai penari Tari Boria,
Azmi Macmud sebagai pemain musik Tari Boria,
Azmi Raja Elfiralindra sebagai penata tari Boria,
Syavran sebagai Bapak Lurah Pulau Penyengat sebagai penonton. Sunaryo sebagai
penonton
5.2 Wawancara
Dalam penelitian ini
wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara terarah atau terstruktur (directed interview), dengan membawa
sederetan pertanyaan yang lengkap terarah dan terperinci yang telah di
persiapkan sebelumnya yaitu pertanyaan tentang pertunjukan tari tradisi Boria dalam masyarakat di pulau
penyengat Tanjung Pinang Kepulauan Riau.
Sesuai dengan pendapat sugiyono(
2008:138) bahwa dalam wawancara terarah
atau terstruktur ( directed interview ), bila peneliti atau pengumpulan data
telah mengetahui pasti tentang informasi apa yang akan di peroleh. Oleh karena
itu, dalam melakukan penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dalam
wawancara ini pengumpulan data dapat menggunakan alat bantu seperti tape
recorder, gambar, brosur, dan material yang lain yang dapat membantu pelaksanaan
wawancara menjadi lancar.
Dalam penelitian ini penulis juga
berdialog atau bertanya secara langsung kepada narasumber tentang pertunjukan
Tradisi Tari Boria, gerak apa yang di
saja yang terdapat dalam pertunjukan tari tradisi Boria, makna yang terkandung
dalam pertunjukan tari tradisi Boria,
musik apa saja yang di gunakan dalam pertunjukan tari tradisi Boria, kostum apa yang di gunakan dalam
pertunjukan tari tradisi Boria, tema
apa yang di gunakan dalam pertunjukan tari tradisi Boria, pola lantai apa saja yang di gunakan dalam pertunjukan tari
tradisi Boria. Adapun yang di
wawancarai adalah acai yang berumur 52 tahun sebagai tokoh masyarakat yang
mengetahui tentang pertunjukan tari tradisi Boria.
Azmi Machmud yang berumur 50 tahun sebagai pemusik pada pertunjukan tari
tradisi Boria, Ikhasan berumur 50
tahun sebagai penari pertunjukan tari tradisi Boria. Raja Elfiralindra yang berumur 52 tahun yang tahu tentang
gerak pertunjukan tari tradisi Boria. Syafarudin
yang berumur 50 tahun sebagai penonton ( masyarakat).
5.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah sesuatu yang
tertulis atau tercetak yang dapat di pakai sebagai bukti atau keterangan.
Teknik pengumpulan dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang berupa
pertnyaan tertulis yang di susun oleh seseorang/lembaga untuk keperluan
penyajian suatu peristiwwa seperti sumber tertulis , film dan data.( http://dalamzero1.blogspot.com/2009/03 pengertian-dokumentasi-dan-dokumen.html
).
Dalam penelitian ini
penulis menggunakan kamera digital atau kamera handphone untuk mengambil gambar
tentang pertunjukan tari tradisi Boria,
dan buku catatan untuk mencatata hal-hal yang di anggap penting. Adapun bahan yang di jadikan sebagai
dokumentasi yaitu foto gerak tari tari Boria,
foto kostum penari Boria, foto alat
musik tari tradisi Boria, foto
properti tari tradisi Boria, foto
penari tari tradisi Boria, foto penonton
pertunjukan tari tradisi Boria. Semua
ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam mengolah data dan untuk memperkuat
hasil penelitian yang di lakukan penulis.
3.6. Teknik analisis data
Melakukan analisis
berarti melakukan kajian untuk memahami struktur suatu fenomena-fenomena yang
berlaku di lapangan. Analisis dilakukan dengan melakukan telaah terhadap
fenomena atau peristiwa secara keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian yang
membentuk fenomena-fenomena tersebut serta hubungan keterkaitannya.
Selanjutnya Sugiyono (2007:335)
mengatakan, analisis data kualitatif adalah proses pencarian atau penyusunan
secara sistematis data yang memperoleh dari hasil pengamatan (observasi),
wawancara, dan studi dokumentasi dengan cara mengorganisasi data ke sintesis,
menyusun pola kedalam pola, memilih mana yang paling benar dan mana yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain).
Dari pendapat diatas untuk menganalisis data maka penulis
menggunakan analisis data sebagai berikut:
1) Mereduksi
data
Langkah
pertma yang penulis lakukan adalah mereduksi data karena data yang diperoleh
belum tersusun maka penulis merangkumnya dan mengambil hal-hal yang pokok
seperti: Mencari informasi bagaimana Pertunjukan tari tradisi Boria dalam
masyarakat di Pulau Penyengat Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Reduksi
dalam penelitian ini dilakukan dan berlansung sejak penetapan pokok
permasalahan, rumusan masalah dan teknik pengumpulan data yang dipakai seperti
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan rumusan masalahnya bagaimanakah
pertunjukan Tari Tradisi Boria dalam Masyarakat diPulau Penyengat Tanjung
Pinang Kepulauan Riau. Sesuai dengan pendapat sugiyono, data yang telah didapat
dilapangan harus direduksi artinya merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (2010:247)
2) Display
data atau penyajian data.
Dalam
penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, dan hubungan antara kategori. Sugiyono mengatakan bahwa yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan tes yang bersifat naratif (2006:341). Dalam hal ini penulis
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penulis melakukan
observasi tentang Pertunjukan Tari tradisi Boria
yang akan diteliti, penulis hanya mengadakan pengamatan lansung objek
penelitian yaitu, mengamati Pertunjukan Tari tradisi Boria dalam Masyarakat di
Pulau Penyengat Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Sedangkan yang diwawancarai di
antaranya adalah Raja Akup tokoh adat yang mengetahui tentang sejarah Tari
Boria dan sekaligus koreografer, Azmi Machmud Anggota Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata sekaligus yang mengatahui tentang pertunjukan tari tradisi Boria,
Ikhsan sebagai Pemusik pertunjukan tari tradisi Boria, Raja Elfilarindra
sebagai penari Boria, Syafudin
sebagai penonton, jadi sampel yang penulis kumpulkan adalah 7 orang tokoh
masyarakat.
3) Pengambilan
kesimpulan dan varifikasi
Sugiyono
(2006:345) mengatakan bahwa kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang
diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya telah ada. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih kabur atau
gelap sehingga diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori
Mengambil
kesimpulan merupakan analisis data lanjutan dari reduksi data, dan display data
sehingga data dapat disimpulkan. Penulis menyimpulkan hasil penelitian tentang
pertunjukan Tari Tradisi Boria dalam Masyarakat Pulau Penyengat Tanjung Pinang
Kepulauan Riau. Berdasarkan semua data yang terkumpul, kemudian diolah dan
ditampilkan dalam satu gambaran yang singkat tetapi jelas. Setelah ditarik
suatu kesimpulan, penulis melakukan verifikasi untuk memestikan bahwa semua
data yang dikumpulkan sudah valid.
Setelah
itu penulis melakukan display data dengan menyajikan data dalam bentuk uraian
sehingga akan semakin mudah dipahami. Miles dan Hunberman dalam Sugiyono (2010:249)
mengatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data kulitatif adalah
dengan teks yang bersifata naratif sehingga mudah dipahami.
Data
yang terkumpul oleh penulis harus di analisis dengan cara penulis terlebih
dahulu mengelompokkan data yang telah di dapat mengenai pertunjukan tari
tradisi Boria. Serta data yang
diperoleh harus dapat di deskripsikan sesuai dengan data yang di dapatkan di
lapangan untuk penulis jadikan sebagai hasil penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar