Kamis, 30 April 2015

ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA PETERNAKAN TELUR PUYUH BAB 1



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan informasi dan teknologi di Era Globalisasi pada saat ini, banyak sekali perusahaaan baik perusahaan berskala besar, menengah maupun kecil yang didirikan sebagai satu kesatuan usaha dengan melakukan serangkaian aktivitas-aktivitas yang bersifat ekonomi dengan tujuan akhir mencari laba. Hasil akhir dari aktivitas dan kegiatan perusahaan ini akan tergambar dalam suatu laporan yang dibuat dan disajikan oleh pihak perusahaan. Dalam membuat laporan ini biasanya perusahaan menggunakan data-data keuangan sehingga laporan ini disebut dengan laporan keuangan.
Hasil akhir dari kegiatan perusahaan tersebut digambarkan dalam suatu laporan yang disusun oleh pihak manajemen itu sendiri. Laporan-laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan dan melalui proses olah data yang bersifat keuangan. Laporan keuangan tersebut berisikan informasi-informasi keuangan yang terdiri dari berbagai macam laporan keuangan yaitu: (1) perhitungan laba rugi, yang menggambarkan hasil operasi perusahaan selama satu periode tertentu, (2) neraca, menunjukkan keadaan atau posisi keuangan pada saat tertentu, (3) laporan perubahan posisi keuangan, yang menerangkan sumber dan penggunaan dana, (4) laporan perubahan modal, merupakan suatu daftar yang memuat ikhtisar terperinci tentang perubahan modal dalam suatu periode tertentu.
Laporan keuangan dapat dikatakan layak apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban, (2) Menyajikan informasi tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai hasil dari kegiatan usaha, (3) Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba, (4) Menyajikan informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemakainya.
Laporan keuangan dihasilkan melalui proses yang disebut dengan siklus akuntansi, yaitu serangkaian proses pencatatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Proses tersebut terjadi berulang-ulang pada setiap periode. Adapun tahapan dalam siklus akuntansi adalah:
Pertama, melakukan identifikasi transaksi atau kejadian yang akan dicatat. Proses kedua, adanya bukti transaksi yaitu bukti atas kejadian sebuah transaksi untuk membuat laporan. Proses yang ketiga, melakukan pencatatan transaksi kedalam buku jurnal. Buku jurnal adalah suatu media yang digunakan untuk mencatat transaksi secara kronologis. Tahap keempat, yaitu memposting kedalam buku besar. Buku besar merupakan buku yang berisi kumpulan akun/perkiraan. Tahap yang kelima adalah membuat neraca saldo yang menunjukkan antara debet dan kredit dalam buku besar. Proses keenam, membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba-rugi, neraca, dan laporan perubahan modal. Dan tahap terakhir adalah penutupan dan penyesuaian kembali. Penutupan pembukuan merupakan proses pemindahan saldo-saldo perkiraan sementara keperkiraan modal melalui jurnal penutup.
Dalam hal penerapan akuntansi juga perlu memperhatikan konsep dan dasar dari akuntansi. Adapun konsep dasar dari akuntansi yaitu: (1) kesatuan usaha, yaitu pemisahan transaksi usaha dengan transaksi non usaha, (2) dasar pencatatan, ada dua macam dasar pencatatan akuntansi yang lazim digunakan oleh suatu perusahaan yaitu dasar kas (kas basis) dan dasar akrual (akrual basis). Dalam akuntansi berbasis kas tidak akan mencatat suatu transaksi jika belum ada uang kas yang diterima atau belum, (3) sistem pembukuan, yaitu buku-buku yang digunakan dan bagaimana cara mencatat transaksi ke dalam buku-buku tersebut, (4) perhitungan laba-rugi, yaitu memberikan informasi mengenai hasil operasi perusahaan baik dalam kondisi laba maupun rugi untuk satu periode tertentu, (5) matching konsep, yaitu menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan.
Laporan  keuangan sebagai alat untuk memberikan informasi keuangan haruslah disusun berdasarkan suatu standar atau pedoman tertentu, agar informasi-informasi yang terjadi dalam laporan keuangan tersebut merupakan informasi yang terjamin kewajarannya dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga dapat dipergunakan oleh pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan.
Didalam perusahaaan akan ditemukan adanya perbedaan yang sesuai dengan jenis dan skala perusahaan. Misalnya perusahaan besar atau menengah umumnya telah mengelola perusahaannya yang secara profesional dengan menggunakan ketentuan yang berlaku baik dari segi pengelolaan, organisasi ataupun keuangan. Berbeda dengan perusahaan yang berskala kecil yang masih dijalankan dengan cara yang sederhana.
Sebelumnya penelitian penerapan akuntansi pada usaha kecil pernah dilakukan oleh Nurhasanah (2010:71) terhadap usaha kecil Tanaman Hias dengan judul skripsi “  Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Tanaman Hias Di Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru”, menyimpulkan bahwa:
Pencatatan yang dilakukan oleh pengusaha Tanaman Hias di kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru belum dapat menghasilkan informasi yang layak karena pencatatan yang mereka lakukan masih menggabungkan antara pengeluaran pribadi atau rumah tangga dengan pengeluaran usahanya.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Afriandi (2011:55) terhadap usaha kecil tempe dengan judul skripsi “ Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Tempe di Kecamatan Rokan Hulu”. Menyimpulkan bahwa:
Pada dasarnya usaha kecil tempe sudah mengenal istilah akuntansi, tetapi penggunaan akuntansi belum diterapkan oleh usaha kecil tempe.
Usaha puyuh petelur yang terdaftar pada Dinas Pertanian Kota Pekanbaru dikecamatan Tenayan Raya sebanyak 17 usaha. Dari hasil survey awal pada 5 usaha puyuh petelur, yaitu usaha milik Eman di Jl. Pelita, Hasan Basri di Jl. Lintas Timur km.17, Zainal Muttaqin di Jl. Sepakat, Ahmad Husen di Jl. Lintas Timur km.17, Awaludin di Jl. Arjuna. Diperoleh gambaran umum bahwa pada usaha ini melakukan pencatatan secara sederhana.
Pencatatan yang dilakukan Eman, yang beralamat di Jl. Pelita adalah mencatat total hasil penjualan satu hari, dan terdapat catatan pengeluaran untuk pembelian biaya pembelian pakan, obat dan listrik,  dari hasil penjualan harian dijumlahkan maka diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian dikurangkan dengan total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba usaha.
Pencatatan yang dilakukan Zainal Muttaqin, yang beralam di Jl. Sepakat adalah mencatat jumlah penjualan dari setiap pembeli. Akan tapi tidak diketahui jumlah perolehan untuk satu hari, dijumlahkan diakhir bulan. Dan juga terdapat catatan pembelian pakan, obat dan listrik. dari hasil penjualan harian dijumlahkan maka diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian dikurangkan dengan total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba usaha.
Pencatatan yang dilakukan Hasan Basri, yang beralamat di Jl. Lintas Timur. Km 17 adalah mencatat terlebih dahulu total penjualan dari setiap pembeli, kemudian ditotalkan maka diperolehlah hasil penjualan satu hari, dan terdapat catatan pengeluaran untuk pembelian biaya pembelian pakan, obat dan listrik serta gaji pegawai,  dari hasil penjualan harian dijumlahkan maka diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian dikurangkan dengan total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba usaha.
Pencatatan yang dilakukan Ahmad Husen, yang beralamat di Jl. Lintas Timur. Km 17 adalah mencatat terlebih dahulu total penjualan dari setiap pembeli, kemudian ditotalkan maka diperolehlah hasil penjualan satu hari, dan terdapat catatan pengeluaran untuk pembelian biaya pembelian pakan, obat dan listrik serta gaji pegawai,  dari hasil penjualan harian dijumlahkan maka diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian dikurangkan dengan total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba usaha.
Pencatatan yang dilakukan Awaludin, yang beralamat di Jl. Arjuna adalah mencatat terlebih dahulu total pengeluaran, untuk pembelian pakan dan obat, pembayaran listrik serta gaji, untuk proses produksi satu bulan kedepan. total penjualan dari setiap pembeli, kemudian ditotalkan maka diperolehlah hasil penjualan satu hari, untuk pencatatan hasil penjualan dalam pembukuan awaludin diketahui mencatat jumlah telur yang terjual untuk satu hari berikut harga dari persatu butir telur, kemudian dikalikan maka diperolehlah hasil penjualan untuk satu hari. Diakhir bulan Hasil penjualan harian tersebut dijumlahkan maka diketahui pendapatan selama sebulan. Hasil pendapatan selama sebulan tersebut dikurangi dengan total pengeluaran diawal bulan, maka diketahuilah laba usaha tersebut.
Pencatatan yang dilakukan oleh pengusaha sangat beragam, contohnya pencatatan yang dilakukan oleh pengusaha Ahmad Husen adalah mencatat terlebih dahulu total penjualan dari setiap pembeli kemudian ditotalkan maka diperolehlah hasil penjualan satu hari, dan terdapat catatan pengeluaran untuk pembelian biaya pembelian pakan, obat dan listrik serta gaji pegawai,  dari hasil penjualan harian dijumlahkan maka diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian dikurangkan dengan total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba usaha.
Ada juga yang mecatat pengeluaran terlebih dahulu seperti yang dilakukan oleh pengusaha Awaludin, mencatat terlebih dahulu total pengeluaran, untuk pembelian pakan dan obat, pembayaran listrik serta gaji, untuk proses produksi satu bulan kedepan. total penjualan dari setiap pembeli, kemudian ditotalkan maka diperolehlah hasil penjualan satu hari.
Berdasarkan dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian masalah akuntansi pada usaha kecil tersebut yang berada di Kecamatan Tenayan Raya dalam bentuk Skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Akuntansi Pada Usaha Peternakan Telur Puyuh Di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru”.
B.       Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah pencatatan yang dilakukan oleh pengusaha Telur Puyuh di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru sudah sesuai dengan konsep dasar akuntansi.
C.      Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pencatatan yang dilakukan oleh pengusaha Puyuh Petelur yang ada di kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru apakah sudah sesuai dengan konsep dasar akuntansi.
2.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a.    Bagi usaha kecil, sebagai bahan masukan dan acuan untuk pengusaha kecil dalam mengevaluasi perkembangan dan kemajuan usaha yang mereka kelola.
b.    Bagi penulis, sebagai aplikasi ilmu yang penulis peroleh selama perkuliahan, dan agar dapat menambah wawasan mengenai penerapan akuntansi pada usaah kecil.
c.    Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi dalam penelitian sejenis, bagi pengusaha kecil lainnya.
D.      Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini akan dibagi kedalam enam bab. Masing-masing bab akan membahas masalah-masalah sebagai berikut:
BAB I                 :    Bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II                :    Bab ini mengemukakan tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penulisan serta hipotesa dan diakhiri dengna konsep opersional.
BAB III              :    Bab ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode dan lokasi penelitian, populasi, jenis dan sumber data, dan analisis data.
BAB IV              : Bab ini menuliskan gambaran umum identitas responden yang berisikan tingkat umur responden, tingkat pendidikan responden, lama berusaha, modal usaha responden, pelatihan dalam bidang pembukuan, jumlah pegawai, serta produk yang dijual dan pemegang keuangan.
BAB V                :  Bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
BAB VI              : Bab ini merupakan bab penutup, yang mencakup kesimpulan dan saran-saran yang bermanfaat baik bagi pengusaha kecil puyuh petelur maupun bagi penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar