BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dengan
perkembangan ilmu pengetahuan informasi dan teknologi di Era Globalisasi pada
saat ini, banyak sekali perusahaaan baik perusahaan berskala besar, menengah
maupun kecil yang didirikan sebagai satu kesatuan usaha dengan melakukan
serangkaian aktivitas-aktivitas yang bersifat ekonomi dengan tujuan akhir
mencari laba. Hasil akhir dari aktivitas dan kegiatan perusahaan ini akan
tergambar dalam suatu laporan yang dibuat dan disajikan oleh pihak perusahaan.
Dalam membuat laporan ini biasanya perusahaan menggunakan data-data keuangan
sehingga laporan ini disebut dengan laporan keuangan.
Hasil akhir dari
kegiatan perusahaan tersebut digambarkan dalam suatu laporan yang disusun oleh
pihak manajemen itu sendiri. Laporan-laporan keuangan tersebut disusun
berdasarkan dan melalui proses olah data yang bersifat keuangan. Laporan
keuangan tersebut berisikan informasi-informasi keuangan yang terdiri dari
berbagai macam laporan keuangan yaitu: (1) perhitungan laba rugi, yang menggambarkan
hasil operasi perusahaan selama satu periode tertentu, (2) neraca, menunjukkan
keadaan atau posisi keuangan pada saat tertentu, (3) laporan perubahan posisi
keuangan, yang menerangkan sumber dan penggunaan dana, (4) laporan perubahan
modal, merupakan suatu daftar yang memuat ikhtisar terperinci tentang perubahan
modal dalam suatu periode tertentu.
Laporan
keuangan dapat dikatakan layak apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut:
(1) Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban,
(2) Menyajikan informasi tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai
hasil dari kegiatan usaha, (3) Menyajikan informasi yang dapat membantu para
pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba, (4) Menyajikan informasi lain
yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemakainya.
Laporan
keuangan dihasilkan melalui proses yang disebut dengan siklus akuntansi, yaitu
serangkaian proses pencatatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan
penyusunan laporan keuangan. Proses tersebut terjadi berulang-ulang pada setiap
periode. Adapun tahapan dalam siklus akuntansi adalah:
Pertama, melakukan identifikasi transaksi atau kejadian yang akan
dicatat. Proses kedua, adanya bukti transaksi yaitu bukti atas kejadian sebuah
transaksi untuk membuat laporan. Proses yang ketiga, melakukan pencatatan
transaksi kedalam buku jurnal. Buku jurnal adalah suatu media yang digunakan
untuk mencatat transaksi secara kronologis. Tahap keempat, yaitu memposting
kedalam buku besar. Buku besar merupakan buku yang berisi kumpulan
akun/perkiraan. Tahap yang kelima adalah membuat neraca saldo yang menunjukkan
antara debet dan kredit dalam
buku besar. Proses keenam, membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan
laba-rugi, neraca, dan laporan perubahan modal. Dan tahap terakhir adalah
penutupan dan penyesuaian kembali. Penutupan pembukuan merupakan proses
pemindahan saldo-saldo perkiraan sementara keperkiraan modal melalui jurnal
penutup.
Dalam
hal penerapan akuntansi juga perlu memperhatikan konsep dan dasar dari
akuntansi. Adapun konsep dasar dari akuntansi yaitu: (1) kesatuan usaha, yaitu
pemisahan transaksi usaha dengan transaksi non usaha, (2) dasar pencatatan, ada
dua macam dasar pencatatan akuntansi yang lazim digunakan oleh suatu perusahaan
yaitu dasar kas (kas basis) dan dasar
akrual (akrual basis). Dalam
akuntansi berbasis kas tidak akan mencatat suatu transaksi jika belum ada uang
kas yang diterima atau belum, (3) sistem pembukuan, yaitu buku-buku yang
digunakan dan bagaimana cara mencatat transaksi ke dalam buku-buku tersebut,
(4) perhitungan laba-rugi, yaitu memberikan informasi mengenai hasil operasi
perusahaan baik dalam kondisi laba maupun rugi untuk satu periode tertentu, (5)
matching konsep, yaitu menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode
yang sama dengan pendapatan.
Laporan keuangan sebagai alat untuk memberikan
informasi keuangan haruslah disusun berdasarkan suatu standar atau pedoman
tertentu, agar informasi-informasi yang terjadi dalam laporan keuangan tersebut
merupakan informasi yang terjamin kewajarannya dan dapat dipertanggung
jawabkan, sehingga dapat dipergunakan oleh pihak yang berkepentingan sebagai
bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan.
Didalam
perusahaaan akan ditemukan adanya perbedaan yang sesuai dengan jenis dan skala
perusahaan. Misalnya perusahaan besar atau menengah umumnya telah mengelola
perusahaannya yang secara profesional dengan menggunakan ketentuan yang berlaku
baik dari segi pengelolaan, organisasi ataupun keuangan. Berbeda dengan
perusahaan yang berskala kecil yang masih dijalankan dengan cara yang
sederhana.
Sebelumnya
penelitian penerapan akuntansi pada usaha kecil pernah dilakukan oleh
Nurhasanah (2010:71) terhadap
usaha kecil Tanaman Hias dengan judul skripsi “
Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Tanaman Hias Di Kecamatan
Marpoyan Damai Pekanbaru”, menyimpulkan
bahwa:
Pencatatan
yang dilakukan
oleh pengusaha Tanaman Hias di kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru belum dapat
menghasilkan informasi yang
layak karena pencatatan yang mereka lakukan masih menggabungkan antara
pengeluaran pribadi atau rumah tangga dengan pengeluaran usahanya.
Sedangkan
penelitian yang dilakukan Afriandi
(2011:55) terhadap usaha kecil tempe dengan judul
skripsi “ Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Tempe di Kecamatan Rokan
Hulu”. Menyimpulkan
bahwa:
Pada dasarnya usaha
kecil tempe sudah mengenal istilah
akuntansi, tetapi penggunaan akuntansi belum diterapkan oleh usaha kecil tempe.
Usaha
puyuh petelur yang terdaftar pada Dinas Pertanian Kota Pekanbaru dikecamatan
Tenayan Raya sebanyak 17 usaha. Dari hasil survey awal pada 5 usaha puyuh
petelur, yaitu usaha milik Eman di Jl. Pelita, Hasan Basri di Jl. Lintas Timur
km.17, Zainal
Muttaqin di Jl. Sepakat, Ahmad Husen di Jl. Lintas Timur km.17, Awaludin di Jl.
Arjuna. Diperoleh gambaran umum bahwa pada usaha ini melakukan pencatatan
secara sederhana.
Pencatatan
yang dilakukan Eman, yang beralamat di Jl. Pelita adalah mencatat total hasil penjualan
satu hari, dan terdapat catatan pengeluaran untuk pembelian biaya pembelian
pakan, obat dan listrik, dari hasil
penjualan harian dijumlahkan maka diperolehlah total hasil penjualan selama
sebulan, kemudian dikurangkan dengan total pengeluaran bulan tersebut, maka
diperolehlah laba usaha.
Pencatatan
yang dilakukan Zainal Muttaqin, yang beralam di Jl. Sepakat adalah mencatat
jumlah penjualan dari setiap pembeli. Akan tapi tidak diketahui jumlah
perolehan untuk satu hari, dijumlahkan diakhir bulan. Dan juga terdapat catatan
pembelian pakan, obat dan listrik. dari hasil penjualan harian dijumlahkan maka
diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian dikurangkan dengan
total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba usaha.
Pencatatan
yang dilakukan Hasan Basri, yang beralamat di Jl. Lintas Timur. Km 17 adalah
mencatat terlebih dahulu total penjualan dari setiap pembeli, kemudian
ditotalkan maka diperolehlah hasil penjualan satu hari, dan terdapat catatan
pengeluaran untuk pembelian biaya pembelian pakan, obat dan listrik serta gaji
pegawai, dari hasil penjualan harian
dijumlahkan maka diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian
dikurangkan dengan total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba
usaha.
Pencatatan
yang dilakukan Ahmad Husen, yang beralamat di Jl. Lintas Timur. Km 17 adalah
mencatat terlebih dahulu total penjualan dari setiap pembeli, kemudian
ditotalkan maka diperolehlah hasil penjualan satu hari, dan terdapat catatan
pengeluaran untuk pembelian biaya pembelian pakan, obat dan listrik serta gaji
pegawai, dari hasil penjualan harian
dijumlahkan maka diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian
dikurangkan dengan total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba
usaha.
Pencatatan
yang dilakukan Awaludin, yang beralamat di Jl. Arjuna adalah mencatat terlebih
dahulu total pengeluaran, untuk pembelian pakan dan obat, pembayaran listrik
serta gaji, untuk proses produksi satu bulan kedepan. total penjualan dari
setiap pembeli, kemudian ditotalkan maka diperolehlah hasil penjualan satu
hari, untuk pencatatan hasil penjualan dalam pembukuan awaludin diketahui
mencatat jumlah telur yang terjual untuk satu hari berikut harga dari persatu
butir telur, kemudian dikalikan maka diperolehlah hasil penjualan untuk satu
hari. Diakhir bulan Hasil penjualan harian tersebut dijumlahkan maka diketahui
pendapatan selama sebulan. Hasil pendapatan selama sebulan tersebut dikurangi
dengan total pengeluaran diawal bulan, maka diketahuilah laba usaha tersebut.
Pencatatan
yang dilakukan oleh pengusaha sangat beragam, contohnya pencatatan yang
dilakukan oleh pengusaha Ahmad Husen adalah mencatat terlebih dahulu total
penjualan dari setiap pembeli kemudian ditotalkan maka diperolehlah hasil
penjualan satu hari, dan terdapat catatan pengeluaran untuk pembelian biaya
pembelian pakan, obat dan listrik serta gaji pegawai, dari hasil penjualan harian dijumlahkan maka
diperolehlah total hasil penjualan selama sebulan, kemudian dikurangkan dengan
total pengeluaran bulan tersebut, maka diperolehlah laba usaha.
Ada
juga yang mecatat pengeluaran terlebih dahulu seperti yang dilakukan oleh
pengusaha Awaludin, mencatat terlebih dahulu total pengeluaran, untuk pembelian
pakan dan obat, pembayaran listrik serta gaji, untuk proses produksi satu bulan
kedepan. total penjualan dari setiap pembeli, kemudian ditotalkan maka
diperolehlah hasil penjualan satu hari.
Berdasarkan
dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian masalah
akuntansi pada usaha kecil tersebut yang berada di Kecamatan Tenayan Raya dalam
bentuk Skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Akuntansi Pada Usaha Peternakan
Telur Puyuh Di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru”.
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah pencatatan yang
dilakukan oleh pengusaha Telur Puyuh di Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru sudah
sesuai dengan konsep dasar akuntansi.
C.
Tujuan
Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan
dilaksanakannya penelitian ini adalah:
Untuk
mengetahui pencatatan yang dilakukan oleh pengusaha Puyuh Petelur yang ada di
kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru apakah sudah sesuai dengan konsep dasar
akuntansi.
2. Manfaat
Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi
usaha kecil, sebagai bahan masukan dan acuan untuk pengusaha kecil dalam
mengevaluasi perkembangan dan kemajuan usaha yang mereka kelola.
b. Bagi
penulis, sebagai aplikasi ilmu yang penulis peroleh selama perkuliahan, dan
agar dapat menambah wawasan mengenai penerapan akuntansi pada usaah kecil.
c. Bagi
peneliti lain, sebagai bahan referensi dalam penelitian sejenis, bagi pengusaha
kecil lainnya.
D.
Sistematika
Penulisan
Sistematika
penulisan dalam skripsi ini akan dibagi kedalam enam bab. Masing-masing bab
akan membahas masalah-masalah sebagai berikut:
BAB
I : Bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II : Bab ini mengemukakan tinjauan pustaka yang berhubungan dengan
penulisan serta hipotesa dan diakhiri dengna konsep opersional.
BAB III : Bab
ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode dan lokasi penelitian,
populasi, jenis dan sumber data, dan analisis data.
BAB IV : Bab ini menuliskan gambaran umum
identitas responden yang berisikan tingkat umur responden, tingkat pendidikan
responden, lama berusaha, modal usaha responden, pelatihan dalam bidang
pembukuan, jumlah pegawai, serta produk yang dijual dan pemegang keuangan.
BAB V : Bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian
dan pembahasan.
BAB
VI : Bab ini merupakan bab
penutup, yang mencakup kesimpulan dan saran-saran yang bermanfaat baik bagi
pengusaha kecil puyuh petelur maupun bagi penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar